Menurut Robbins (2016) komitmen organisasi dapat dikatakan
sebuah tujuan dan harapan untuk tetap menjadi anggota dalam sebuah
perussahaan ini sendiri dan bahkan jika karyawan tidak senang dengan
pekerjaan mereka, mereka rela berkorban untuk organisasi, karena
mereka merasa cukup berkomitmen terhadap organisasi tersebut .
Sedangkan menurut Aranya et al (1981) menyatakan bahwa komitmen
organisasi yaitu rasa kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan dan
nilai dari perusahan itu sendiri. Sebuah kemauan dan memelihara
anggota dalam menggunakan usaha yang sungguh sunngguh demi
kepentingan perusahaan. Dan menurut Luthans (1995) menyatakan
bahwa komitmen organisasi merupakan sikap yang diberikan karyawan
seperti loyalitas terhadap perusahaan yang dapat membantu untuk
berkembang nya perusahaan. Menurut Luthans (1995), komitmen
organisasi didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk tetap sebagai
anggota organisasi tertentu. Dengan demikian keinginan untuk berusaha
keras sesuai keinginan organisasi dan keyakinan tertentu, dan
penerimaan nilai dan tujuan organisasi akan menjadikan seorang untuk
tetap menjaga komitmen organisasi dalam dirinya sendiri.
Penelitian Akbiyik et al. (2014) dalam penelitiannya yang
dilakukan di sektor pariwisata Turkey mengungkapkan masalah yaitu
adanya perbedaan komitmen organisasi antara karyawan tetap dan
karyawan kontrak. Karyawan kontrak dalam penelitian tersebut
memiliki komitmen organisasi lebih rendah dibandingkan dengan
karyawan tetap hal ini disebabkan karena karyawan kontrak tidak
22
memperoleh hak yang sama dengan karyawan tetap. Menurut Putra dan
Suana (2016) komitmen organisasi dibangun atas dasar kepercayaan
karyawan atas nilai nilai dari organisasi, kerelaan karyawan dalam
membantu dan mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap
menjadi anggota organisasi, maka dari itu komitmen organisasi akan
menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) baik individu atau
organisasi.
Komitmen organisasi memiliki arti penting bagi karyawan dan
perusahaan itu sendiri karena dalam diri seorang karyawan harus
memiliki komitmen terhadap organisasi itu sendiri, baik untuk
kepentingan dirinya maupun perusahaan. Seperti yang dikatakan
Robbins (2015) yang menyatakan bahwa pekerja yang memiliki
komitmen pada organisasi akan memiliki tingkat kepuasann kerja yang
tinggi dan ketika seorang sudah komitmen, dia akan selalu setia dan
tetap bertahan dalam pekerjaan nya. Menurut Mawei (2016) komitmen
karyawan merupakan kondisi yang mencirikan hubungan antara
karyawan dan organisasi yang memiliki implikasi bagi keputusan
individu untuk tetap berada atau meninggalkan organisasi / intention to
quit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar