Pasewark dan Strawser (1996) mendefinisikan keinginan
berpindah kerja mengacu pada keinginan seorang karyawan yang
memiliki keinginan atau alternatif untuk mencari pekerjaan lain tetapi
belum dilaksanakan, masih dalam keinginan dan belum tindakan.
Menurut Mathis dan Jackson (2009) dalam Annisa (2017) turnover
intention dikelompokkan kedalam beberapa cara yang berbeda. Setiap
25
klasifikasi berikut dapat digunakan dan tidak dapat terpisah satu sama
lain yaitu keinginan berpindah kerja secara tidak sukarela yaitu keluar
dari pekerjaan akibat dari pemecatan karena kinerja yang buruk dan
melakukan pelanggaran, selanjutnya dengan cara sukarela karena
adanya keinginan sendiri.
Low et al, (2001) Keinginan berpindah kerja (turnover intention)
yaitu sebuah sinyal awal yang terjadi dalam organisasi. Turnover
intention menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan sikap yang
dimiliki oleh karyawan untuk mencari pekerjaan yang baru di luar
tempat kerja sekarang dan adanya rencana untuk meninggalkan
perusahaan dalam masa yang akan datang baik setahun atau dua tahun
yang akan datang. Menurut Abid dan Hassan (2017) mengatakan bahwa
turnover intention diekspresikan secara bergantian dengan berhenti dan
meninggalkan perusahaan. Ini terdiri dari aspek psikologis, kognitif dan
perilaku, dan mencerminkan kecenderungan subjektif karyawan bahwa
ia akan meninggalkan organisasi pada waktu mendatang. Kesediaan
yang disengaja karyawan untuk meninggalkan organisasi mengarah
pada keputusan perilaku karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar