Untuk mempelajari interaksi sosial
digunakan pendekatan tertentu, yang dikenal dengan nama interaksionist
prespektive. Di antara berbagai pendekatan yang digunakan untuk mempelajari
interaksi sosial, dijumpai pendekatan yang dikenal dengan nama interaksionosme
simbolik (symbolic interactionism). Pendekatan ini bersumber pada pemikiran
George Herbert Mead. Dari kata interaksionisme sudah nampak bahwa sasaran
pendekatan ini ialah interaksi sosial; kata simbolik mengacu pada penggunaan
simbol-simbol dalam interaksi (Douglas (1973), dalam Kamanto Sunarto (2004)).
Teori tersebut juga mengajak kita untuk lebih memperdalam sebuah kajian
mengenai pemaknaan interaksi yang digunakan dalam mayarakat mulitietnik.
Dalam menggunakan pendekatan teori interaksionisme simbolik sudah nampak
jelas bahwa pendekatan ini merupakan suatu teropong ilmiah untuk melihat
sebuah interaksi dalam masyarakat multietnik yang banyak menggunakan simbolsimbol dalam proses interaksi dalam masyarakat tersebut.
Pokok pikiran interaksionisme simbolik ada tiga; yang pertama ialah
bahwa manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dipunyai
sesuatu baginya. Dengan demikian tindakan seorang penganut agama Hindu di
India terhadap seekor sapi akan berbeda dengan tindakan seorang penganut agama
islam di Pakistan, karena bagi masing-masing orang tersebut sapi tersebut
mempunyai makna berbeda . Lebih dalam lagi sebuah kajian mengenai pokok pemikiran teori interaksionisme simbolik, membuat kita memahami bahwa dalam
sebuah tindakan mempunyai makna yang berbeda dengan orang yang lain yang
juga memaknai sebuah makna dalam tindakan interaksi tersebut.
Interaksionis simbolik telah diperhalus untuk dijadikan salah satu
pendekatan sosiologis oleh Herbert Blumer dan George Herbert Mead, yang
berpandangan bahwa manusia adalah individu yang berpikir, berperasaan,
memberikan pengertian pada setiap keadaan, yang melahirkan reaksi dan
interpretasi kepada setiap rangsangan yang dihadapi. Kejadian tersebut dilakukan
melalui interpretasi simbol-simbol atau komunikasi bermakna yang dilakukan
melalui gerak, bahasa, rasa simpati, empati, dan melahirkan tingkah laku lainnya
yang menunjukan reaksi atau respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang
kepada dirinya.
Pendekatan interaksionisme simbolik merupakan salah suatu pendekatan
yang mengarah kepada interaksi yang menggunakan simbol-simbol dalam
berkomunikasi, baik itu melalui gerak, bahasa dan simpati, sehingga akan muncul
suatu respon terhadap rangsangan yang datang dan membuat manusia melakukan
reaksi atau tindakan terhadap rangsangan tersebut. Dalam pendekatan
interaksionisme simbolik akan lebih diperjelas melalui ulasan-ulasan yang lebih
spesifik mengenai makna simbol yang akan dibahas di bawah ini. Dalam
melakukan suatu interaksi, maka gerak, bahasa, dan rasa simpati sangat
menentukan, apalagi berinteraksi dalam masyarakat yang berbeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar