Kamis, 15 Oktober 2020

Hubungan Sikap dan Niat Untuk Memilih (skripsi dan tesis)

Dari penjelasan Theory of Reasoned Action (TRA), dapat dilihat bahwa ada dua hal yang mempengaruhi niat perempuan dalam memilih. Pertama, sikapnya terhadap seorang calon, serta kedua, norma subjektifnya terhadap calon tersebut. Kedua hal tersebut ditentukan oleh keyakinan berperilaku (behavior beliefs) dan keyakinan normatif (normative beliefs). Keyakinan berperilaku adalah keyakinan perempuan terhadap Hal | 3 tindakan yang akan diambilnya terkait dengan seorang calon, sedangkan keyakinan normatif adalah keyakinan perempuan terkait persepsinya terhadap lingkungan sosial jika dia melakukan tindakan tersebut. Secara sederhana, keyakinan berperilaku bisa diartikan sebagai faktor personal atas tindakan yang akan diambil oleh pemilih perempuan, sementara keyakinan normatif dapat diartikan sebagai tekanan sosial atas tindakan yang akan diambil oleh pemilih perempuan. Sikap berperilaku didefinisikan sebagai penilaian menyeluruh seseorang atas dampak dari sebuah tindakan yang akan dilakukan (Zhang, 2007) atau pendirian (keyakinan) dan perasaan seseorang terhadap sebuah tindakan tertentu (Ramayah et al, 2004). Dengan demikian, sikap berperilaku dapat diartikan sebagai hasil evaluasi menyeluruh dari sebuah tindakan yang akan dilakukan, serta membentuk pendirian (keyakinan) seseorang terhadap tindakan yang akan diambilnya. Artinya, semakin kuat hasil evaluasi tersebut, maka semakin kuat niat seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Menurut TRA, semakin kuat sikap berperilaku seseorang terhadap sesuatu akan mengakibatkan orang tersebut berniat melakukan hal yang disikapinya tersebut. Dalam hal ini, semakin kuat sikap berperilaku pemilih perempuan terhadap seorang calon, maka semakin kuat niatnya untuk memilih calon tersebut. Sebagai tambahan, dukungan empiris dari hubungan ini misalnya ditunjukkan oleh Zhang (2007) yang menunjukkan bahwa sikap berperilaku berpengaruh positif pada niat untuk memilih. 

Tidak ada komentar: