Menurut Audina dan Kusmayadi (2018) Seberapa besar ancaman
yang diberikan oleh perusahaan terkait dengan pekerjaan yang dilakukan
dapat menjadi penyebab seseorang merasakan ketidakamanan kerja dalam
perusahaan. Menurut Natti dan Happonen (2000) mengatakan bahwa
19
gender dan organisasi merupakan prediktor signifikan dari ketidakamanan
kerja, berdasarkan literatur multidimensi dengan memeriksa
ketidakamanan kerja dalam sebuah oragnisasi.
Jehanzeb et al (2013) mengatakan bahwa banyak faktor yang
dapat mempengaruhi ketidakamanan kerja di dalam sebuah perusahaan,
seperti ketidakamanan kerja yang dirasakan dalam perusahaan dapat
memberikan penyebab kenapa karyawan memiliki keinginan untuk
berpindah kerja. Menurut Robbins (2009) faktor faktor ketidakamanan
kerja adalah karakteristik individu itu sendiri yang meliputi :
1. Umur, ketika bertambahnya umur seorang maka akan semakin
berkurangnya produktifitas yang akan menimbulkan ketidakamanan
kerja pada diri seorang karyawan.
2. Status perkawinan, kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan
pekerjaannya. Apabila karyawan merasa tidak cocok dengan pekerjaan
yang dilakukannya maka karyawan akan merasa tidak aman atau
mengalami ketidakamanan kerja.
3. Tingkat kepuasan kerja, setiap orang tentunya memiliki tingkat
kepuasan kerja yang berbeda sehingga apabila karyawan sudah puas
dengan hasil kerjanya maka belum tentu karyawan lain sudah puas,
sehingga seorang karyawan yang belum puas tersebut akan mengalami
ketidakmanan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar