Menurut Csikzentmihalyi (1990) dimensi flow adalah sebagai berikut :
1. Challenge-Skill Balance
Seseorang yang mengalami flowakan memiliki rasa bahwa tantangan yang ia
hadapi serta kemampuan yang ia miliki berada pada posisi yang seimbang.
Namun, tidak hanya seimbang melainkan berada pada tingkat yang tinggi.
Csikzentmihalyi menjelaskan bahwa dimensi ini terjadi ketika kemampuan
yang individu miliki sangat tepat digunakan untuk menghadapi tuntutan
situasional.
2. Action-Awareness Merging
Saat mengalami flow, individu begitu terlibat dalam aktivitas yang ia
jalankan, segala sesuatu yang ia kerjakan terasa begitu spontan atau otomatis.
3. Clear Goals
Seseorang yang mengalami flowakan memiliki definisi yang jelas mengenai
tujuan dari aktivitas yang ia kerjakan, baik itu telah ia rencanakan di awal,
ataupun ia kembangkan saat aktivitas berlangsung. Sehingga, seseorang yang
flow mengetahui dengan jelas apa yang ingin ia capai dan mengetahui apa
yang ia lakukan. 4. Unambiguous Feedback
Kegiatan-kegiatan yang memungkinkan memunculkan flow merupakan
kegiatan yang memberikan umpan balik secara langsung dan jelas diterima,
artinya individu yang mengalami flow segera mengetahui apakah ia berhasil
atau tidak mencapai tujuannya dalam kegiatan yang ia lakukan.
5. Concentration on task at hand
Saat mengalami flow, individu akan berkonsentrasi secara total pada tugas
yang dikerjakan dan sepenuhnya dalam kendali di tangannya. Individu akan
merasa benar-benar fokus.
6. Sense of Control
Individu yang mengalami flow memiliki rasa kontrol terhadap situasi yang
sulit.
7. Loss of Self-Consciousness
Individu akan menyatu dengan aktivitas yang ia lakukan.
8. Transformation of Time
Saat flow terjadi waktu terlihat berbeda bagi individu tersebut. Bisa menjadi
lebih lambat atau menjadi lebih cepat.
9. Autotelic Experience
Pengalaman autotelic merupakan pengalaman intrinsik yang sangat berharga
yang merupakan hasil akhir dari terjadinya flow. Individu menyatakan bahwa
ia benar-benar menikmati pengalaman tersebut dan hanya untuk kepuasan
13
subjektif sendiri tanpa ada harapan menerima penghargaan atau manfaat di
masa depan yang terpenting adalah tujuannya telah tercapai.
3. Aspek-aspek Flow
Menurut Bakker (2017) aspek-aspek flow adalah sebagai berikut:
a. Absorption, mengacu pada konsentrasi total, dimana seseorang benar-benar
tenggelam dalam pekerjaan akademis.
b. Work Enjoyment, mengacu pada penilaian positif tentang kualitas pekerjaan
akademis.
c. Intrinsic Work Motivation, keinginan untuk melakukan kegiatan untuk
mengalami kepuasan dan kepuasan yang melekat di dalam aktivitas.
Dalam penelitian ini peneliti menjadikan aspek Bakker (2017) menjadi acuan
dalam penelitian, karena Bakker memodifikasi dari teori Csikzentmihalyi (1997)
untuk mengukur flow dalam pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar