CEO perusahaan sebagai anggota penting
dari "koalisi dominan" perusahaan, memiliki
dampak mendalam pada arah dan kinerja
strategis perusahaan (Hambrick & Mason,
1984; Peterson et al., 2003). Finkelstein dan
Hambrick (1996) menegaskan bahwa CEO
tidak hanya memiliki tanggung jawab
keseluruhan untuk manajemen perusahaan,
tetapi juga bahwa karakteristik CEO
merupakan konsekuensi serius bagi
perusahaan.
Para peneliti terdahulu mempelajari
personality CEO dengan menggunakan
karakteristik demografis sebagai proksi untuk
konstruksi psikologis yang lebih dalam
(Carpenter, Geletkanycz, & Sanders, 2004).
Variabel demografis sering digunakan untuk
menangkap karakteristik seperti latar belakang
dan keahlian, yang relevan dengan bagaimana
CEO membuat keputusan (Hambrick &
Mason, 1984). Namun, seiring berjalannya
waktu penggunaan karakteristik demografi
sebagai proksi untuk ciri-ciri psikologis CEO
membuat peneliti bingung dengan atribut
psikologis nyata yang mendorong perilaku
CEO (Carpenter et al., 2004). Untuk
mengatasinya, studi terbaru telah berfokus
pada psikologi CEO. Premis yang mendasari
penelitian ini adalah bahwa CEO menghadapi
begitu banyak rangsangan, sarat dengan
banyak ambiguitas, kompleksitas, dan
kontradiksi, sehingga kepribadian mereka sangat menentukan bagaimana mereka
menyaring dan memproses informasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar