Sabtu, 24 Oktober 2020

Beliefs-Adjustment Theory (skripsi dan tesis)

Beaver (1989) mendefinisikan keyakinan sebagai komponen yang mengupas secara kritis dalam proses pengambilan keputusan. Tingkat keyakinan menentukan perilaku pengambilan keputusan. Peran informasi adalah merubah keyakinan. Perilaku pengambilan keputusan berubah ketika informasi baru merubah keyakinan. Keyakinan investor tidak tampak. Harga saham dipandang sebagai penampakan proses keyakinan investor. Penggunaan laporan keuangan oleh investor sebagai pemegang saham konsisten dengan orientasi pengguna utama laporan keuangan menurut FASB (1978). Teori yang menggagas tentang revisi keyakinan dikemukakan oleh Hogarth dan Einhorn’s (1992) tentang teori penyesuaian keyakinan (beliefs-adjustment theory) yaitu investor melakukan revisi keyakinan mengenai harga saham ketika menerima informasi dalam bentuk deviden dan laba kejutan (earnings surprises). Asumsi teori adalah individu memproses informasi secara berurutan dan mempunyai keterbatasan kapasitas memori. Individu merubah keyakinannya melalui suatu urutan proses anchoring and adjustment. Keyakinan sekarang bermanfaat sebagai keyakinan awal yang kemudian akan disesuaikan. Revisi keyakinan menjadi 4 keyakinan awal baru dan proses ini terjadi terus-menerus secara berurutan. Teori ini memprediksi informasi perusahaan mempunyai sinyal yang berlawanan (good news diikuti dengan bad news atau bad news diikuti dengan good news), perubahan informasi akhir mempunyai pengaruh lebih besar pada pengembalian investasi daripada informasi awal. Pengaruh ini disebut recency effect. Tetapi, untuk informasi yang konsisten (good news diikuti dengan good news atau bad news diikuti dengan bad news), seluruh informasi mempunyai pengaruh yang sama besar pada pengembalian investasi. Pengaruh ini disebut dengan no order effect. Pada dua pengaruh tersebut, investor akan bereaksi secara berbeda terhadap perbedaan dua informasi. Disamping itu, teori ini juga mempertimbangkan kekuatan keyakinan awal (anchor) dan memprediksikan bahwa anchor yang besar akan berkurang lebih banyak oleh informasi negatif daripada anchor yang kecil. Sebaliknya, anchor yang kecil akan meningkat lebih besar oleh informasi positif daripada anchor yang besar. Hal ini disebut anchoring effect. 
Hogarth dan Einhorn’s (1992) membagi dimensi revisi keyakinan dalam beberapa hal yaitu: 1) Proses sekuensial adalah pemrosesan secara berurutan. Pengguna mengevaluasi sinyal deviden dan laba kejutan yang diterima pada titik waktu yang berbeda. 2) Kompleksitas tugas adalah evaluasi pengumuman akan mengalami penurunan penyesuaian bilamana informasi negatif dan sebaliknya mengalami peningkatan penyesuaian bilamana informasi positif. 3) Panjang rangkaian bukti transaksi, adalah merujuk pada jumlah bukti yang dievaluasi dari informasi akuntansi secara keseluruhan dalam suatu kesatuan. 4) Response mode adalah merujuk pada prosedur evaluasi suatu bukti dengan cara step-by-step dan end-of-sequence. Revisi keyakinan memberikan pertimbangan prediksi mengenai perilaku investor dalam merespon informasi keuangan (Scott, 2009), yaitu: 1) Investor mempunyai keyakinan awal tentang pengembalian investasi dan risiko saham perusahaan yang diharapkan. Keyakinan ini didasarkan pada informasi yang tersedia di pasar. Meskipun mereka mendasarkan pada informasi yang tersedia di pasar, tetapi keyakinan mereka tidak sama karena perbedaan menempatkan informasi dan kemampuan interpretasi. 2) Setelah penerbitan net income tahun berjalan, investor lebih tahu dengan menganalisa angka income. Misalnya, jika net income lebih tinggi dari yang diharapkan, maka menjadi good news. Investor lainnya yang mempunyai harapan tinggi betapa seharusnya net income sekarang, menginterpretasikan net income sebagai bad news. 3) Investor yang telah merevisi kepercayaan mengenai profitabilitas pengembalian investasi di masa datang lebih tinggi, cenderung membeli saham perusahaan dengan harga pasar saat ini. 

Tidak ada komentar: