Sabtu, 24 Oktober 2020

Belief-Adjustment Theory-Recency Effects (skripsi dan tesis)


Belief-adjustment theory dikemukakan oleh Hogarth dan Einhorn’s (1992) menggunakan pendekatan anchoring dan adjustment. Teori ini menjelaskan fenomena order effect yang muncul dari interaksi antara strategi pemrosesan informasi dengan karakteristik tugas. Pengaruh urutan informasi menurut model belief-adjustment memprediksi apakah terjadi recency effect, no-order effect, anchoring-adjustment effect, dan dillution effect akan tergantung pada karakteristik tertentu dari susunan informasi. Dalam penelitian ini digunakan informasi campuran (berisi good news diikuti bad news atau bad news diikuti good news) yang disajikan secara berurutan untuk menguji efek resensi. Bazerman (1994) mengemukakan bahwa model belief-adjustment merupakan salah satu bentuk bias heuristik. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa individu memproses informasi secara berurutan dan memiliki keterbatasan kapasitas memori. Individu cenderung akan mengubah keyakinan awalnya (initial 5 anchor) dan melakukan penyesuaian (adjustment) atas keputusannya berdasarkan informasi yang tersedia secara berurutan di pasar. Hogarth dan Einhorn’s (1992) menyatakan bahwa ketika individu-individu memperoleh bukti-bukti baru berupa informasi yang tersedia, mereka akan meninjau kembali keyakinannya dengan menggunakan proses jangkar dan penyesuaian. Keyakinan saat ini yang disebut sebagai jangkar (anchor) akan disesuaikan dengan informasi/bukti yang diterima saat ini secara berurutan. Keyakinan awal yang sudah direvisi akan menjadi jangkar baru bagi proses pengambilan keputusan selanjutnya. Demikian pula menurut Tversky dan Kahneman (1974), konsep belief-adjustment merupakan salah satu bentuk bias heuristik dan merupakan pengembangan dari teori prospek yang dikemukakan oleh Tversky dan Kahneman (1979) dalam Bazerman (1994). Penelitian ini menerapkan model belief-adjustment pada bidang akuntansi keuangan khususnya menggunakan setting pasar modal mengadopsi desain penelitian Hogarth dan Einhorn (1992). Urutan informasi dimanipulasi antar subyek. Subyek menerima dua buah informasi negatif diikuti dengan dua buah informasi positif (--++) atau dua buah informasi positif diikuti dengan dua buah informasi negatif (++--). Penelitian pada topik ini menggunakan model respon step-by-step (SbS) dengan memanipulasi urutan penyajian informasi fundamental (++/--) dan informasi teknis (++/--). Kombinasi informasi positif dan negatif dengan berbagai kemungkinan urutan dan jenis informasi ini dinamakan sebagai informasi yang bersifat campuran

Tidak ada komentar: