Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan
sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi para pemangku
kepentingan (stakeholder) perusahaan (Gunawan dan Waluyo, 2015: 29).
Leverage adalah rasio yang mengukur kemampuan hutang baik jangka
panjang maupun jangka pendek untuk membiayai aktiva perusahaan. Leverage ini
menjadi sumber pendanaan perusahaan dari eksternal dari hutang. Hutang yang
dimaksud adalah hutang jangka panjang. Beban bunga secara jangka panjang akan
mengurangi beban pajak yang ada. Variabel leverage diukur dengan membagi
total kewajiban jangka panjang dengan total asset perusahaan (Kurniasih dan Sari,
2013: 63).
Dari definisi-definisi di atas maka leverage adalah penggunaan dana dari
pihak eksternal berupa hutang untuk membiayai investasi dan asset perusahaan.
Pembiayaan melalui hutang terutama hutang jangka panjang akan menimbulkan beban bunga yang akan mengurangi beban pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan.
Adapun jenis-jenis rasio leverage diantaranya (Kasmir, 2010: 112):
1. Debt to Assets Ratio (Debt Ratio) merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai utang atau
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.
Caranya adalah dengan membandingkan antara total utang sebagai total
aset.
2. Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan equitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara
membandangkan antara seluruh utang, termasuk utang lancer dengan
seluruh equitasnya. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kta
lain, rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
untuk jaminan utang.
3. Long Term Debt to Equity Ratio, merupakan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
4. Time Interest Earned, merupakan ratio untuk mencari jumlah kali
perolehan bunga. Rasio ini juga kemampuan perusahaan untuk membayar
biaya bunga.
5. Fixed Charge Coverage, atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang
menyerupai rasio Time Interest Earned. Hanya saja bedanya dengan rasio
ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh hutang jangka panjang atau
menyewa aset berdasarkan kontrak sewa (lease contract). Biaya tetap
merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka
panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar