Sistem informasi merupakan sebuah kombinasi yang terorganisir dari orang,
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah dan menyajikan informasi bagi organisasi (O’Brien,
2003:13). Laudon dan Laudon (2000) menyatakan sistem informasi adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan pengawasan organisasi. Penggunaan sistem informasi
merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian
sistem informasi tersebut (Seddon, 1997). Perilaku yang ditimbulkan dari
pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan
memberi dampak terhadap kinerja individu.
Keberhasilan sistem informasi merupakan suatu model yang digunakan dalam
berbagai penelitian sebagai kriteria dasar untuk mengevaluasi sistem informasi
(DeLone dan McLean, 1992). Model kesuksesan sistem informasi telah banyak
dikembangkan oleh para peneliti. Zmud et al. (1978) menyatakan keefektifan sistem informasi ditentukan oleh kinerja pemakai, penggunaan sistem informasi
dan kepuasan pemakai. Kepuasan pengguna sistem informasi merupakan salah
satu tolak ukur keberhasilan sistem informasi. Hal ini cukup beralasan karena jika
pengguna sistem informasi merasa puas maka dianggap sebagai keberhasilan
sistem informasi tersebut (Jogiyanto, 2007:205).
Dalam beberapa literatur penelitian, kepuasan pengguna seringkali digunakan
sebagai ukuran pengganti dari efektifitas sistem informasi (Melone, 1990). Doll
dan Torkzadeh (1988) mendefinisikan kepuasan akhir pengguna sebagai sikap
afektif terhadap aplikasi tertentu oleh seseorang yang berinteraksi dengan aplikasi
langsung. Kepuasan pengguna secara luas telah diakui sebagai matriks kunci
indikator kesuksesan sistem informasi (DeLone dan Mclean, 1992). Gupta et al.
(2007) menyatakan bahwa untuk mengetahui efektivitas sistem informasi maka
yang dapat digunakan sebagai ukuran adalah kepuasan pengguna. Kepuasan
pengguna lebih tepat digunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi bila
sistem informasi dimaksudkan dalam skala besar dan terintegrasi serta
penggunaannya diamanatkan/diwajibkan (Brown et al., 2002; 2008).
Kepuasan pemakai mengungkapkan adanya kesesuaian antara harapan
seseorang dengan hasil yang diperoleh. Suatu sistem yang baik bukan hanya
dilihat dari kecanggihannya tetapi juga dilihat dari penerimaan dan pemahaman
pengguna yang merasa puas dengan sistem informasi yang dihasilkan (Kustono, 2000). McGill et al. (2003) melakukan pengujian empiris pada seluruh dimensi
dalam model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean (1992).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi memainkan peranan signifikan dalam menentukan penggunaan sistem
aplikasi. Hasil penelitian DeLone dan McLean (1992), Rai et al. (2002), McGill et
al. (2003) serta Livari (2005) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakainya. Supriyatna dan Jin (2006)
menyebutkan bahwa kepuasan pengguna sistem informasi dapat diukur dengan
menggunakan enam variabel, yaitu kelengkapan fungsi/fitur, stabilitas/keandalan,
kemudahan penggunaan, inovasi, keamanan, dan fleksibilitas, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1) Kelengkapan fungsi/fitur, yaitu keberadaan fungsi/fitur yang lengkap seperti
data atau informasi yang ditampilkan pada sistem informasi yang bertujuan
mempermudah dan menunjang pemanfaatan bagi penggunanya.
2) Stabilitas/keandalan merupakan ketangguhan atau kemampuan aplikasi yang
digunakan dalam sistem informasi untuk dapat beroperasi tanpa mengalami
gangguan (error) yang berarti dalam jangka waktu lama serta handal dalam
proses pengambilan, pengolahan, dan penyajian informasi dan data dengan
tingkat kebenaran/keyakinan yang baik. Disamping itu, sistem juga dapat
menampilkan data dan informasi yang dibutuhkan secara tepat waktu dan
selalu baru.
3) Kemudahan penggunaan digunakan untuk menyatakan kemudahan yang
dimiliki oleh sistem informasi terutama dalam penampilan informasi,
navigasi dan interaksi antara pengguna dengan sistem dimana fitur-fitur
dalam sistem user friendly. 4) Inovasi berkaitan dengan reputasi, kreasi, pembaruan, dan terobosan yang
dimiliki dari sistem informasi menyangkut perbandingan dengan organisasi
lain dalam hal penyediaan informasi serupa.
5) Keamanan menunjukkan kemampuan security sistem informasi dalam
menghadapi kemungkinan masuknya virus maupun perusakan atau
penghapusan data.
6) Fleksibilitas menggambarkan kemampuan sistem informasi untuk dapat di
implementasikan pada segala jenis dan spesifikasi sistem komputer yang
tersedia di pasaran termasuk kemampuannya untuk digabungkan dengan
penggunaan database yang tersedia lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar