Konflik peran didefinisikan oleh Leigh et al. (dalam Amilin dan Dewi,
2008) menyatakan bahwa konflik peran merupakan hasil dari ketidakkonsistenan
harapan-harapan berbagai pihak atau persepsi adanya ketidakcocokan antara
tuntutan peran dengan kebutuhan, nilai-nilai individu, dan sebagainya. Sebagai
akibatnya, seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana
terombang-ambing, terjepit, dan serba salah. Robbins (2006) menyatakan bahwa
role conflict (konflik peran) merupakan suatu situasi dimana seorang individu
dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan. Konflik peran tersebut akan
muncul apabila individu menemukan bahwa patuh pada tuntutan satu peran
menyebabkan dirinya kesulitan mematuhi tuntutan peran yang lainnya.
Auditor internal juga dapat mengalami personal role conflict, ketika
diminta untuk berperan dalam berbagai cara yang tidak konsisten dengan nilainilai pribadi mereka atau diharuskan bertindak melawan serta melaporkan
pelanggaran rekan kerja mereka. Hal itu dikemukakan dalam penelitian Ahmad
dan Taylor (2009) bahwa nilai pekerjaan utama auditor internal memiliki
komitmen pribadi untuk melatih independensi, dipengaruhi oleh sifat dan sejauh
mana konflik peran mereka. Dengan demikian auditor internal dapat berdampak
negatif pada kemampuan mereka untuk melaksanakan fungsi termasuk
kemampuan untuk menggunakan independensi. Hasil penelitian Ahmad dan
Taylor (2009) konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen
independensi auditor internal. Dimensi yang berpengaruh paling besar terhadap
komitmen independensi adalah konflik antara nilai personal auditor dengan
persyaratan dan ekspektasi manajemen dan profesi audit internal (dimensi konflik
peran) serta wewenang dan tekanan waktu yang diamali auditor internal (dimensi
ambiguitas peran).
Berdasarkan teori Higiene yang dikembangkan juga oleh Herzberg, yaitu
apabila kondisi kerja memadai seperti konflik peran yang dihadapi kecil, maka
dapat menentramkan pekerjaan seperti meningkatnya sikap komitmen
independensi. Dengan kata lain, meningkatnya konflik peran yang dialami oleh
seorang auditor internal akan berakibat pada turunnya perusahaan tersebut lebih
mencurahkan tenaganya untuk mengatasi konflik peran yang dihadapi daripada
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar