Komitmen seseorang pada organisasi atau perusahaan dalam dunia
kerja seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi
memasukan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang
suatu jabatan atau posisi tertentu dalam kualifikasi lowongan pekerjaan.
Hanya saja banyak pengusaha maupun karyawan yang masih belum
memahami arti komitmen yang sebenarnya. Padahal pemahaman tersebut
18
sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga
perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Komitmen organisasi (organizational commitment) merupakan
salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak dibicarakan dan
diteliti, baik sebagai variabel terikat, variabel bebas, maupun variabel
mediator. Hal ini antara lain dikarenakan organisasi membutuhkan
karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi agar organisasi
dapat terus bertahan serta meningkatkan jasa dan produk yang
dihasilkannya.
Commitment of employees can be an important instrument for
improving the performance of the organizations. In most of the
organizations the high rate of stress leads to lower satisfaction and in turn
produces very low organizational commitment (Khan, et al, 2010 : 293).
Komitmen organisasi memiiki arti lebih dari sekedar loyalitas yang pasif,
tetapi melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk
memberikan kontribusi yang berarti pada organisasinya (Seniati, 2006: 89)
Komitmen organisasi ini bercirikan adanya: (1) belief yang kuat
serta penerimaan terhadap tujuan dan nilai organisasi; (2) kesiapan untuk
bekerja keras; serta (3) keinginan yang kuat untuk bertahan dalam
organisasi. Komitmen ini tergolong komitmen sikap atau afektif karena
berkaitan dengan sejauhmana individu merasa nilai dan tujuan pribadinya
sesuai dengan nilai dan tujuan organisasi. Semakin besar kongruensi antara
19
nilai dan tujuan individu dengan nilai dan tujuan organisasi maka semakin
tinggi pula komitmen karyawan pada organisasi (Seniati, 2006: 89)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar