Biaya dikatakan sticky apabila besarnya kenaikan biaya yang
dihubungkan dengan kenaikan volume penjualan lebih besar dianding
besarnya penurunan biaya yang dihubungkan dengan penurunan volume
yang ekuivalen (Cooper dan Kaplan, 1998 dalam Anderson et al 2003).
Sticky Cost terjadi karena adanya ketidakseimbangan penyesuaian sumber
daya yaitu lebih lama dalam proses penyesuaian yang menurun dibanding
proses penyesuaian yang meningkat. Menurut Balakrishnan dan Gruca
(2008), model sticky cost mengakui bahwa biaya yang dikeluarkan dalam
suatu periode tergantung ke beberapa derajat pada biaya yang dikeluarkan
dalam periode sebelumnya. Secara khusus, sticky cost terjadi karena peran
manajer dalam menyesuaikan sumber daya berkomitmen.
Ketika manajer percaya bahwa penurunan volume penjualan cenderung
bertahan, manajaer aka mengambil keputusan untuk melepas sumber
dayanya pada saat volume penjualan mengalami penurunan. Penelitian
Anderson et al (2003) menemukan biaya penjualan, administrasi dan
umum bersifat sticky terhadap penjualan yaitu kenikan biaya penjualan,
administrasi dan umum ketika penjualan mengalami penurunan.
Banyak penelitian terdahulu yang menggunakan penjualan bersih
sebagai proxy dari volume penjualan, karena volume penjualan tidak dapat
diobservasi secara langsung. Perilaku biaya dapat dipelajari dengan
menghubungkan aktivitas perusahaan dan biaya. Dalam hal ini, perilaku
28
biaya pada biaya penjualan, admninistrasi dan umum dihubungkan dengan
volume penjualan karena volume penjualan memperngaruhi beberapa
komponen biaya penjualan, administrasi dan umum. Biaya penjualan,
administrasi dan umum memiliki komponen tetap dan komponen variabel
maka biaya ini memiliki sifat semi variabel. Biaya penjualan, administrasi
dan umum menjadi sticky ketika besarnya biaya penjualan, administrasi
dan umum meningkat lebih tinggi pada saat volume penjualan naik,
namum tidak sebaliknya ketika volume penjualan menurun tidak diikuti
dengan penurunan yang tinggi pada biaya penjualan, administrasi dan
umum (Wahyuningtyas dan Nugrahanti, 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar