Kamis, 28 Mei 2020

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba (skripsi dan tesis)

Johl et al., (2016) menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk mengawasi. Ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan mengalami peningkatan. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyeimbangkan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen (Audousset et al., 2016). Oleh sebab itu permasalahan keagenan diasumsikan dapat hilang ketika seorang manajer juga merupakan seorang pemilik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen yang diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen. Kepemilikan saham yang dilakukan oleh manajemen dapat menyetarakan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, jadi dengan adanya kepemilikan manajerial, manajer akan 29 cenderung bertindak dalam kepentingan pemegang saham karena mereka juga merupakan bagian dari pemegang saham, antara lain dengan tidak memanipulasi informasi yang ada dalam laporan keuangan. Proksi dapat digunakan untuk menghitung kepemilikan manajerial menggunakan MOWN (Managerial Ownwrship), yaitu jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dibagi jumlah saham yang beredar (Claessens dan Yurtoglu, 2013). Penelitian Dai (2017) mengemukakan bahwa bahwa kepemilikan manajerial serta kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun proporsi Dewan Komisaris independen dan Komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Tidak ada komentar: