Kamis, 28 Mei 2020

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba (skripsi dan tesis)

Kepemilikan institusional yang tinggi dapat membatasi manajer untuk melakukan manipulasi dalam manajemen laba. Investor intitusional mampu mengurangi insentif bagi perilaku oportunistik manajer dengan memberikan derajat monitoring yang lebih tinggi  terhadap perilaku manajerial dibandingkan dengan investor individu (Chang et al., 2017). Kolsi dan Grassa (2017) menemukan bahwa dengan adanya kepemilikan institusional yang tinggi mampu membatasi manajer untuk melakukan manajemen laba. Tetapi yang perlu menjadi perhatian adalah manajemen laba dapat bersifat efisien, tidak selalu oportunistik. Jika manajemen laba tersebut efisien, maka kepemilikan institusional yang tinggi justru akan meningkatkan keinformatifan laba dalam mengemukakan informasi privat, tetapi jika manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan bersifat oportunis maka kepemilikan institusional yang tinggi akan membatasi manajemen laba. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan instisusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal (Rashid et al., 2018). Pengawasan oleh investor institusional dengan melakukan menempatkan dewan ahli (decision expert) dan tidak dibiayai oleh perusahaan. Dewan ahli tidak berada dibawah pengawasan Chief 31 Executive Official (CEO) sehingga dapat melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja manajer dengan lebih efektif. 

Tidak ada komentar: