Menurut Pahlevi (2018), influencer adalah sosok individu yang mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap keputusan pembelian seseorang dikarenakan dia memiliki
otoritas, kemahiran, dan hubungan yang kuat terhadap followers-nya. Tidak hanya itu,
influencer juga meningkatkan kesadaran terhadap sebuah merek dengan memberikan
dampak personal terhadap audiens yang dimiliki melalui pemasaran yang otentik.
Populernya penggunaan influencer juga semakin marak di kalangan bisnis di
Indonesia. Adapun hal ini tergambarkan dalam survei yang dilakukan oleh sociabuzz
(2018) dimana dari 83 responden yang melakukan influencer marketing, ditemukan
bahwa 98.8% di antaranya menggunakan Instagram.
terdapat dua jenis influencer yaituL
1. Macro
influencer
Dengan karakteristik Follower:
100,000- 1jt>, Berdasarkan
dari lingkupan
selebriti atau figur
publik
, . Engagement 5-
25%
,. Jangkauan yang luas
,. Jumlah followers yang
banyak
,. Baik untuk visibilitas
& awareness
,. Tidak terlalu
ditargetkan
, Seringkali tidak
mendapatkan kesan
otentik
,. Harga yang relatif
lebih mahal
2. Micro
influencer
Dengan karakteristik Follower: 500-
100,000, Berdasarkan
dari kawasan pada
umumnya, Engagement
25-50%
, Followers yang nyata
, Post yang
personal/pengalaman
pribadi untuk produk
, Harga yang lebih
terjangkau, Tidak efektif
untuk meningkatkan
visibilitas &
awareness
, Posting-an yang
kurang terlihat
profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar