Minggu, 31 Mei 2020

Fungsi Resiliensi (skripsi dan tesis)

Berdasarkan hasil penelitian di dalam buku Reivich dan Shatte, (2002) The resiliensce factor, kemampuan resiliensi dapat difungsikan oleh individu sebagai hal-hal berikut :
 a. Overcoming
 Setiap individu tidak terlepas dari permasalahan dalam kehidupannya, dan permasalahan tersebut terkadang sulit untuk dihindari. Permasalahan yang hadir dalam kehidupan terkadang sulit diterima akan tetapi hal tersebut harus tetap dijalani oleh individu tersebut untuk dapat merasa aman dalam menjalani kehidupannya. Resiliensi sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu, agar mampu menghadapi permasalahannya dan untuk menghindari keadaan yang dapat merugikan dirinya dari setiap akibat permasalahan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah cara pandang individu untuk tetap berpikir positif, dan fokus untuk selalu berupaya menambah kemampuan diri agar mampu mengontrol kehidupannya. Sehingga, individu bisa tetap percaya diri, bahagia dan termotivasi walaupun dalam berbagai tekanan dalam kehidupan. 
b. Steering through
 Walaupun kehidupan terlihat bahagia, kehidupan yang bercukupan, kasih sayang yang penuh dan banyak dukungan dari lingkungan. Resiliensi tetap diperlukan oleh setiap individu, karena semua individu akan menghadapi permasalahan dalam kehidupannya. Individu yang memiliki  resiliensi tidak akan bergantung dengan orang lain untuk menghadapi permasalahannya, tetapi akan menggunakan sumber daya dalam dirinya tanpa memandang negatif mengenai keadaan tersebut. Unsur penting dari steering through adalah keyakinan akan kemampuan dirinya, yaitu untuk berkomitmen memecahkan permasalahannya dan tidak akan menyerah walaupun solusi yang dilakukan tidak berhasil. Sebaliknya, individu yang tidak percaya dengan kemampuan dirinya, lebih pasif ketika dihadapkan dengan suatu masalah atau ketika ditempatkan dalam situasi baru.
 c. Bouncing back 
Beberapa kejadian yang bersifat menimbulkan traumatis dan stress tinggi, membutuhkan kemampuan resiliensi yang tinggi untuk menghadapi dan mengendalikan diri dari sebuah permasalahan. Kesulitan yang dirasakan begitu ekstrim, menguras secara emosional, dan membutuhkan resiliensi dengan cara bertahap untuk menyembuhkan diri. Individu yang resilien biasanya menghadapi trauma dengan tiga karakteristik untuk menyembuhkan diri yaitu, menunjukkan task-oriented coping style dimana individu melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengatasi kemalangan tersebut, mempunyai keyakinan kuat bahwa dapat mengontrol hasil dari kehidupan, dan mampu kembali ke kehidupan normal lebih cepat dari trauma serta mengetahui bagaimana berhubungan dengan orang lain sebagai cara untuk mengatasi pengalaman yang dirasakan. 
 d. Reaching out 
(skripsi dan tesis)Tidak hanya dibutuhkan untuk mengatasi pengalaman hidup yang pahit, negatif, mengatasi stress atau pulih dari trauma. Resiliensi juga berguna untuk mendapatkan pengalaman hidup yang lebih kaya dan bermakna serta berkomitmen dalam mengejar pembelajaran dan pengalaman baru. Individu yang berkarakteristik seperti ini melakukan tiga hal dengan baik, yaitu: tepat dalam memperkirakan risiko yang terjadi; mengetahui dengan baik dirinya sendiri; dan menemukan makna dan tujuan dalam kehidupannya

Tidak ada komentar: