Adjustment Cost Theory diperkenalkan pertama kali oleh Lucas pada tahun
1967. Pada saat itu terjadi adanya goncangan pada perusahaan yang tidak bisa
dengan langsung merubah faktor produksi tanpa biaya penyesuaian. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk merubah tingkat faktor produksi yang digunakan
sangat memerlukan biaya yang mahal.
Menurut Hamermesh (1996) dalam Pitchekeun dan Panmanee (2012)
mengatakan bahwa penyesuaian biaya secara implisit dapat menghasilkan nilai
output yang hilang karena biaya penyesuaian tidak dapat diukur pada dan
dilaporkan pada laporan pengeluaran pendapatan yang dihasilkan oleh akun
perushaan. Jika manajer membutuhkan kenaikan atau penurunan sumber daya,
maka biaya penyesuaian harus dikeluarkan. Oleh karena itu, manajer mungkin
ragu untuk mengurangi sumber daya saat penjualan menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar