1) Menjadi juru bicara dan pelindung
Disini ayah berperan dalam mencari informasi sebanyakbanyaknya kepada ahlinya. Jika istri bekerja, jangan sungkan
bicara dengan atasan agar istri diberi waktu, kalau perlu tempat
khusus untuk memompa ASI.
2) Menjadi pendukung
Berikan pesan singkat berisi kata-kata mesra di siang hari,
kejutan kecil, ataupun sekedar memandikan anak tanpa disuruh.
Hal tersebut bisa memberikan ibu kebahagiaan tersendiri
sehingga saat menyusui akan membuatnya lebih rileks dan ASI
pun menjadi lebih lancar.
3) Menjadi manajer yang baik
Suami bisa melakukannya dengan membuat daftar yang
diperlukan untuk menyimpan ASI perahan. Misalnya seperti
mencari stok botol dan memberikan label tanggal ASI masuk
freezer. Menemani istri saat sedang memompa di malam hari
dan mengingatkan istri untuk memompa ASI.
4) Menjadi orang tua yang sebenarnya
Seperti mengurus anak, belanja keperluan keluarga dan
lain-lain. Bayangkan ibu menyusui harus bertahan kurang lebih 15 menit di posisi yang sama selama 2-3 jam sekali. Proses yang
cukup melelahkan ini butuh seorang super ayah yang ikut
intervensi urusan rumah.
5) Bijaksana
Menahan emosi saat menghadapi lingkungan yang terlalu
fleksibel soal ASI. Mencari dan memberi pemahaman dengan
cara yang tepat dan bijaksana pada orangtua, mertua, dan lainlain.
6) Tidak egois
Prioritas seorang suami adalah keluarganya, bukan
pekerjaan apalagi hobi, dan tugas suami tidak selesai ketika
sejumlah uang ditransfer ke rekening istri. Tugas seorang ayah
juga tidak selesai hanya ketika membelikan mainan pada anak
atau mengajaknya jalan-jalan ke mall. Jadilah bagian dari
keluarga dengan seutuhnya bukan sekedar ATM berjalan.
7) Lepaskan beban
Jangan menjadikan dukungan terhadap proses menyusui
sebagai beban. Mendampingi istri menyusui adalah bagian dari
kewajiban alamiah seorang suami sekaligus tanggung jawab
ayah pada anaknya. Belajarlah bersama-sama dengan istri.
8) Memberi motivasi, bukan memaksa
Terkadang istri bisa menjadi emosional, merasa lelah, dan
ingin berhenti menyusui. Dalam kondisi seperti ini, jadilah sebagai pendengar yang baik, memahami kesulitan istri, ajak
istri istirahat sejenak dan nikmati waktu berdua. Kemudian
yakinkan istri bahwa ASI adalah makanan yang terbaik untuk
buah hati.
9) Berbagi
Jangan menutup diri dan buka jaringan pergaulan serta
informasi seluas-luasnya, dengan sharing membuat Anda
semakin memahami persoalan, dan belajar lebih banyak tentang
suatu hal.
10) Be a google!
Jangan hanya istri yang cari tahu informasi tentang ASI.
Alangkah baiknya jika ayah juga bisa menjadi sumber
informasi. Buatlah daftar pertanyaan dari istri di pagi hari
sebelum berangkat ke kantor, dan ketika pulang ke rumah, sudah
siap dengan segudang jawaban. Diskusikan dengan istri
jawaban-jawaban itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar