Sabtu, 18 April 2020

Peran Suami Sebagai Breastfeeding Father (skripsi dan tesis)

1) Menjadi juru bicara dan pelindung Disini ayah berperan dalam mencari informasi sebanyakbanyaknya kepada ahlinya. Jika istri bekerja, jangan sungkan bicara dengan atasan agar istri diberi waktu, kalau perlu tempat khusus untuk memompa ASI. 2) Menjadi pendukung Berikan pesan singkat berisi kata-kata mesra di siang hari, kejutan kecil, ataupun sekedar memandikan anak tanpa disuruh. Hal tersebut bisa memberikan ibu kebahagiaan tersendiri sehingga saat menyusui akan membuatnya lebih rileks dan ASI pun menjadi lebih lancar. 3) Menjadi manajer yang baik Suami bisa melakukannya dengan membuat daftar yang diperlukan untuk menyimpan ASI perahan. Misalnya seperti mencari stok botol dan memberikan label tanggal ASI masuk freezer. Menemani istri saat sedang memompa di malam hari dan mengingatkan istri untuk memompa ASI. 4) Menjadi orang tua yang sebenarnya Seperti mengurus anak, belanja keperluan keluarga dan lain-lain. Bayangkan ibu menyusui harus bertahan kurang lebih  15 menit di posisi yang sama selama 2-3 jam sekali. Proses yang cukup melelahkan ini butuh seorang super ayah yang ikut intervensi urusan rumah. 5) Bijaksana Menahan emosi saat menghadapi lingkungan yang terlalu fleksibel soal ASI. Mencari dan memberi pemahaman dengan cara yang tepat dan bijaksana pada orangtua, mertua, dan lainlain. 6) Tidak egois Prioritas seorang suami adalah keluarganya, bukan pekerjaan apalagi hobi, dan tugas suami tidak selesai ketika sejumlah uang ditransfer ke rekening istri. Tugas seorang ayah juga tidak selesai hanya ketika membelikan mainan pada anak atau mengajaknya jalan-jalan ke mall. Jadilah bagian dari keluarga dengan seutuhnya bukan sekedar ATM berjalan. 7) Lepaskan beban Jangan menjadikan dukungan terhadap proses menyusui sebagai beban. Mendampingi istri menyusui adalah bagian dari kewajiban alamiah seorang suami sekaligus tanggung jawab ayah pada anaknya. Belajarlah bersama-sama dengan istri. 8) Memberi motivasi, bukan memaksa Terkadang istri bisa menjadi emosional, merasa lelah, dan ingin berhenti menyusui. Dalam kondisi seperti ini, jadilah sebagai pendengar yang baik, memahami kesulitan istri, ajak istri istirahat sejenak dan nikmati waktu berdua. Kemudian yakinkan istri bahwa ASI adalah makanan yang terbaik untuk buah hati. 9) Berbagi Jangan menutup diri dan buka jaringan pergaulan serta informasi seluas-luasnya, dengan sharing membuat Anda semakin memahami persoalan, dan belajar lebih banyak tentang suatu hal. 10) Be a google! Jangan hanya istri yang cari tahu informasi tentang ASI. Alangkah baiknya jika ayah juga bisa menjadi sumber informasi. Buatlah daftar pertanyaan dari istri di pagi hari sebelum berangkat ke kantor, dan ketika pulang ke rumah, sudah siap dengan segudang jawaban. Diskusikan dengan istri jawaban-jawaban itu

Tidak ada komentar: