Selasa, 21 April 2020

Hubungan antara Jumlah Penduduk dengan Daya Dukung Lingkungan (skripsi dan tesis)

Dalam kenyataannya pembangunan selalu memunculkan paradoks, salah satunya adalah makin berkurangnya kualitas dan daya dukung (carrying capacity) lingkungan. Terjadi hubungan terbalik antara kebutuhan manusia dengan sumberdaya alam atau lingkungan. Artinya, semakin bayak dan bervariasi kebutuhan manusia, maka kemampuan alam untuk menyediakannya semakin terbatas. Apabila trend tersebut berlangsung terus-menerus, maka pada suatu saat akan terjadi suatu keadaan dimana pertumbuhan ekonomi tidak dapat ditingkatkan lagi, sementara kemampuan dan kualitas lingkungan sulit untuk diperbaiki kembali. Inilah yang disebut sebagai the limits to growthyang diperkenalkan oleh Meadows (dalam Berry, et al., 1993). Bahkan, Meadows secara berani juga memperkirakan akan terjadinya kondisi gawat bagi penduduk dunia jika pertumbuhan ekonomi dunia dan pertumbuhan penduduk tidak lagi segera dibatasi secara ketat. Senada dengan pernyataan di atas, jauh sebelumnya pertumbuhan penduduk dan bahan pangan telah lama menjadi perhatian para ahli. Masalahnya adalah laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan bahan makanan, seperti yang telah dicetuskan oleh Thomas Robert Malthus. Jadi, apabila pertumbuhan penduduk tidak dapat dikendalikan serta laju pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipacu, maka akan terjadi kekurangan persediaan pangan. Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan manusia, sering manusia tidak dapat mengekang diri dalam memanfaatkan sumberdaya alam tersebut, sehingga kualitas lingkungan menjadi menurun.
Djojohadikusumo (1981) menyebutnya sebagai “krisis lingkungan”, yakni gejala akibat kesalahan atau kekurangan dalam pola dan cara pengelolaan sumber kebutuhan hidup manusia. Gejala-gejala tersebut dianggap sebagai   tekanan krisis yang membahayakan kelangsungan hidup manusia, seperti ancaman terhadap kejernihan udara dan sumber air, terhadap bahan makanan, terhadap kelangsungan produktivitas kekayaan alam flora dan fauna, dan sebagainya. Dan apabila kekuatan ekologis ini telah sedemikian melemah, maka kesehjateraan yang dicapai manusia menjadi tidak bermakna. Dalam perkembangan populasi penduduk, dapat dilihat bahwa dengan kondisi pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan bertambah dan tingkat polusi yang melekat pada kegiatan industri dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya, maka kualitas dan daya dukung (carrying capacity) lingkungan menjadi sedemikian merosot, hingga pada akhirnya keseimbangan menjadi goyah dan kurva sumberdaya alam menjadi sangat merosot, bahkan sama sekali tidak mampu lagi mendukung aktivitas kemanusiaan. Dengan kata lain kondisi lingkungan dalam posisi gawat jika pertumbuhan penduduk tidak dikontrol secara ketat

Tidak ada komentar: