Suami sebagai breastfeeding father dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal yang berperan positif dalam mendukung proses
pemberian ASI eksklusif (Februhartanty, 2008).
1) Faktor Internal
a) Tingkat pengetahuan dalam pemberian ASI
Keberhasilan dalam proses pemberian ASI dapat dilihat
dari sikap dan perhatian yang diberikan suami kepada ibu dan
bayinya. Keterlibatan suami dalam pemberian ASI dapat
mempengaruhi praktik inisiasi menyusu dini yang memiliki
manfaat penting bagi bayi. Apabila ayah yang masih berusia
remaja dan tidak memiliki pengetahuan cukup terkait
pemberian ASI, praktek pemberian ASI kepada bayi akan
rendah. Dukungan suami sebagai breastfeeding father perlu
didasari dengan pengetahuan dalam menjalankan perannya.
Pemahaman suami yang tinggi dalam mendukung pemberian
ASI akan menumbuhkan kesadaran dan empati yang tinggi
kepada istri.
b) Tingkat pendapatan
Orang tua yang berpenghasilan rendah, kehadiran
seorang bayi sering kali dilalui tanpa adanya dukungan dari
suami. Orang tua yang masih sama-sama berusia remaja
kebanyakan mereka masih tinggal bersama dengan keluarganya, hal ini dikarenakan kurang pendapatan orang
tua. Selain stress akibat ketidakstabilan pendapatan, tingkat
pendidikan yang rendah serta pekerjaan yang tidak menentu
menjadi salah satu faktor penghambat (Bobak et al., 2004).
c) Sikap
Sikap suami dalam membuat keputusan terkait
pemberian ASI pada bayi dapat mempengaruhi minat ibu
dalam memberikan ASI (Februhartanty, 2008). Sedangkan
sikap suami yang tidak mendukung dalam praktek pemberian
ASI dapat mempengaruhi produksi ASI (Arieska &
Sabarwati, 2009).
d) Keyakinan
Suami yang mampu meyakinkan istri bahwa istri
mampu memberikan ASI pada bayi akan mempengaruhi
minat ibu.
e) Pengalaman
Bertukar informasi dan pengalaman dengan sesama ibu
menyusui dapat menambah semangat dan rasa percaya diri
kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayi.
f) Umur
Suami dengan usia remaja tingkat pengetahuan
mengenai ASI dan perkembangan anak kurang dibandingkan
dengan suami usia dewasa. Suami usia remaja cenderung
22
menggantungkan orang tua mereka dalam mengambil
keputusan terkait mengasuh bayi. Pengetahuan yang terbatas
dapat membuat suami usia remaja tidak memberikan respon
yang tepat kepada bayi mereka (Bobak et al., 2004).
g) Pendidikan
Suami dan anggota keluarga yang memiliki pendidikan
rendah akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pemberian ASI. Kesadaran ibu dalam memberikan ASI
dipengaruhi oleh faktor sosial, kurangnya dukungan yang
diberikan suami ataupun keluarga. Suami yang memiliki
pendidikan tinggi dan cukup pengetahuan tentang pentingnya
ASI akan berpengaruh terhadap kelancaran pemberian ASI.
2) Faktor Eksternal
a) Komunikasi interpersonal
Dukungan suami dengan cara melakukan komunikasi
interpersonal dengan istri akan berpengaruh terhadap proses
pemberian ASI. Hubungan interpersonal seperti halnya suami
mendengarkan keluhan istri selama menyusui dan suami
mampu mendengarkan dengan baik akan mempengaruhi
keberhasilan dalam pemberian ASI. Komunikasi interpersonal
yang dilakukan suami menimbulkan pikiran positif dan
perasaan tenang terhadap istri (Bobak et al., 2004). b) Dukungan teman
Salah satu faktor keberhasilan ASI eksklusif adalah
dukungan teman. Dukungan teman dalam keberhasilan ASI
eksklusif diantaranya adalah memotivasi ayah agar mau
menjadi Ayah ASI, mendiskusikan hal-hal yang berkaitan
dengan ASI, dan memberikan informasi mengenai peran
suami dalam pemberian ASI eksklusif. Dukungan teman
berpengaruh bagi lingkungan. Informasi mengenai ASI
eksklusif yang suami dapatkan telah memberikan dorongan
untuk menentukan sikap suami dalam melakukan peran ayah
ASI dalam mendukung ibu memberikan ASI eksklusif (Bobak
et al., 2004).
c) Dukungan tenaga kesehatan
Dukungan tenaga kesehatan dalam upaya
mengembangkan ASI eksklusif adalah melaksanakan program
Inisiasi Menyusu Dini, melakukan upaya promosi kesehatan
mengenai ASI eksklusif, menjadi konselor ASI. Inisiasi
Menyusu Dini memberikan efek menentukan bagi kelanjutan
pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan pada bayi. Dukungan
petugas kesehatan berperan penting dalam menunjang
keberhasilan memberikan ASI Eksklusif, dokter atau bidan
harus membicarakan manfaat ASI eksklusif dan meyakinkan
serta menjelaskan kepada ibu dan ayah bayi terkait manfaat
24
ASI eksklusif dan memotivasi mereka untuk memberikan ASI
Eksklusif (Bobak et al., 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar