Membahas model VCT
lebih jauh lagi, maka dapat dikerucutkan pada prinsip-prinsip yang mendasari.
Pembelajaran model VCT ini di daarkan pada prinsip relativitas moral (Brady,
2008: 87). Dikatakan relatif karena disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Hal
tersebut didukung oleh pendapat dari Fritz & Guthrie, (2017: 01) yang
menyatakan bahwa VCT adalah proses dinamis dimana orang memahami apa yang
mereka pandang secara individual sebagai hal yang penting dalam kehidupan
mereka sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di sekitarnya. Adapun prinsip prinsip
VCT yang dipaparkan oleh Taniredja, et al. (2015: 89) sebagai berikut.
1) Penanaman
nilai dan pengrubahan sikap dipengaruhi oleh banyak hal. Fakto-faktor yang
dimaskud anatara lain: potensi diri, kepekaan emosi, sistem pendidikan,
keluarga, lingkungan bermain dan norma masyarakat.
2) Sikap
dan perubahan sikap dipengaruhi oleh stimulus yang diterima dan kekuatan nailai
yang telah tertanam pada siswa.
3) Nilai,
norma dan moral dipengaruhi oleh faktor perkembangan. Hal tesebut mengharuskan
guru untuk mempertimbangkan tingkat perkembangan moral setiap siswa.
4) Perubahan
sikap dan nilai memerlukan keterampilan untuk mengklarifikasi nilai atau sikap
secara rasional, sehingga dalam diri siswa muncul kesadaran diri bukan karena
rasa kewajiban bersikap atau berbuat tertentu.
5) Mengubah
nilai memerlukan keterbukaan. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran menggunakan
model VCT menuntut adanya keterbukaan anatara guru dan siswa.
Berdasarkan
penjabaran prinsip-prinsip model VCT di atas dapat disimpulkan bahwa model VCT
menekankan pada internal side siswa. Namun, bantuan dari orang lain masih
sangat diperlukan dalam proses perubahan, khususnya agar dapat mengasah
ketrampilan siswa dalam mengklarifikasi nilai. Berangkat dari prinsip-prinsi
ini, model VCT di bagi menjadi beberapa bentuk yang akan di bahas pada pokok
bahasan selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar