Pembangunan menyangkut pengertian bahwa manusia adalah obyek
pembangunan dan subjek pembangunan. Oleh karena itu, manusia memiliki
peranan yang sangat besar terhadap pembangunan. Dalam hal ini, diperlukan
partisipasi dari masyarakat untuk dapat mensukseskan pembangunan, sebab
keberhasilan pembangunan ditentukan oleh partisipasi unsure masyarakat yang
dapat bercorak pasif (memang tidak menolak pembangunan) atau bercorak aktif
(sangat menerima program tersebut), bahkan aktif mngajak orang lain untuk
memperluas jangkauan (pemerataan) dan meningkatkan hasil pembangunan.
(Pasaribu & Simandjuntak, 1982:62).
Ndraha (1990:72) menyatakan bahwa pembangunan masyarakat
mempunyai dua pengertian, yaitu secara luas dan secara sempit, dimana dalam
arti luas dapat diartikan sebagai perubahan social yang berencana dengan
sasaran perbaikan dan peningkatan pada bidang social, ekonomi, poitik serta
teknologi. Sedang dalam arti sempit adalah perubahan social di suatu wilayah
tertentu baik di kampung, desa, kota kecil mapun kota besar. Pembangunan
masyarakat dalam arti sempit ini dikaitkan dengan berbagai proyek atau program
yang langsung berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan dan
pengurusan kepentingan lokalitas atau masyarakat setempat dan sepanjang
mampu dikelola oleh itu sendiri.
United Nation atau PBB (Ndraha, 1990:72) mengemukakan bahwa
pembangunan masyarakat atau pembangunan kominitas adalah suatu proses
dengan usaha masyarakat yang bersatu dengan pemerintah untuk memperbaiki
kondisi eknomi, sosial dan kebudayaan berbagai komunitas, mengintegrasikan
berbagai masyarakat untuk dapat meberikan sumbangan sepenuhnya demi
kemajuan bangsa dan negara, serta dapat berjalan secara terpadu di dalam
proses tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar