Rabu, 25 Maret 2020

Pemahaman Konsep untuk Siswa SD (skripsi dan tesis)


Pemahaman konseptual adalah konsep yang sebelumnya didefinisikan dan dijelaskan dalam pendidikan matematika yaitu merupakan [emahaman terpadu dan fungsional ide-ide pembelajaran, siswa dengan pemahaman konseptual tahu lebih dari fakta dan metode yang terisolasi (Mills, 2016). Menurut Montfort et.al. (2013), pemahaman konsep adalah bahwa ketika siswa memulai pembelajaran dengan seperangkat keyakinan akal pikiran yang ada tentang mengapa dunia bekerja seperti itu.
Pemahaman konsep yang harus dikuasai oleh siswa sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik siswa itu sendiri. Menurut Piaget dalam Omrod (2012: 354) anak pada usia 7-11 tahun mampu melakukan operasi konkret, konservasi, klasifikasi, serasion, dan transivitas. Pada tahapan ini, anak-anak bisa menggunakan operasi mental seperti penalaran, memecahkan masalah-masalah konkret. Anak-anak dapat berpikir secara logis dan dapat mempertimbangkan banyak aspek dari situasi (Papalia, 2009: 443).
Cara berpikir anak masih bersifat konkret menyebabkan mereka belum mampu menangkap yang abstrak. Pada dasarnya anak akan lebih memahami hal yang bersifat konkret daripada abstak. Pemahaman konseptual adalah tujuan penting dalam pembelajaran secara umum karena pemahaman ini diperlukan untuk memahami fenomena secara konkret pula (Phanphech et.al. 2019). Mempromosikan pemahaman konseptual melibatkan pergeseran kesalahpahaman "ke arah yang lebih ilmiah" melalui proses perubahan konseptual (Coştu et al., 2012). Ebenezer et al. (2010) menjelaskan perubahan konseptual sebagai proses yang melibatkan peserta didik pertama-tama mengeksplorasi konsepsi mereka, menjadi sadar akan konsepsi tersebut, membagikannya “dalam komunitas pembelajaran”, membandingkannya “dengan model ilmiah dan penjelasan yang masuk akal” dan kemudian “memperbaiki, merekonstruksi, merekonsiliasi atau menolak konsepsi pribadi untuk menyelaraskan dengan konsepsi yang benar secara ilmiah dan disepakati ”
Pemahaman merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran, hal ini dikarenakan dengan memahami materi seperti dinyatakan oleh Newton (1998: 44) “as proces, understanding makes connection between entities, knitting them together into coherent and meaningful wholes”. Pemahaman termasuk bagian dari ranah kognitif yang menyangkut aktivitas otak manusia khusunya untuk peserta didik dalam membangun wawasan agar pembelajaran yang berlangsung lebih mudah dan membantu peserta didik memahami konsep dalam pembelajaran.
Pemehaman konsep merupakan aspek penting yang harus dikuasi siswa ketika sedang belajar. Menurut Monfort, Brown & Pullen (2009: 11) bahwa kemampuan pemahaman konsep menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Seseorang yang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu belum tentu memahaminya. Karena pentingnya kemampuan pemahaman konsep inilah maka kemampuan pemahaman konsep yang benar diberikan kepada siswa sejak sekolah dasar.

Tidak ada komentar: