Pemahaman konseptual adalah
konsep yang sebelumnya didefinisikan dan dijelaskan dalam pendidikan matematika yaitu merupakan [emahaman terpadu dan
fungsional ide-ide pembelajaran, siswa dengan pemahaman konseptual tahu lebih
dari fakta dan metode yang terisolasi (Mills, 2016). Menurut Montfort et.al. (2013), pemahaman konsep adalah
bahwa ketika siswa memulai pembelajaran dengan seperangkat keyakinan akal
pikiran yang ada tentang mengapa dunia bekerja seperti itu.
Pemahaman konsep yang harus
dikuasai oleh siswa sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik siswa itu
sendiri. Menurut Piaget dalam Omrod (2012: 354) anak pada usia 7-11 tahun mampu
melakukan operasi konkret, konservasi, klasifikasi, serasion, dan transivitas.
Pada tahapan ini, anak-anak bisa menggunakan operasi mental seperti penalaran,
memecahkan masalah-masalah konkret. Anak-anak dapat berpikir secara logis dan
dapat mempertimbangkan banyak aspek dari situasi (Papalia, 2009: 443).
Cara berpikir anak masih
bersifat konkret menyebabkan mereka belum mampu menangkap yang abstrak. Pada
dasarnya anak akan lebih memahami hal yang bersifat konkret daripada abstak. Pemahaman konseptual adalah tujuan penting dalam pembelajaran secara umum
karena pemahaman ini diperlukan untuk memahami fenomena secara konkret pula (Phanphech
et.al. 2019). Mempromosikan pemahaman konseptual melibatkan pergeseran
kesalahpahaman "ke arah yang lebih ilmiah" melalui proses perubahan
konseptual (Coştu et al., 2012). Ebenezer et al. (2010) menjelaskan
perubahan konseptual sebagai proses yang melibatkan peserta didik pertama-tama
mengeksplorasi konsepsi mereka, menjadi sadar akan konsepsi tersebut,
membagikannya “dalam komunitas pembelajaran”, membandingkannya “dengan model
ilmiah dan penjelasan yang masuk akal” dan kemudian “memperbaiki,
merekonstruksi, merekonsiliasi atau menolak konsepsi pribadi untuk
menyelaraskan dengan konsepsi yang benar secara ilmiah dan disepakati ”
Pemahaman merupakan aspek
yang sangat penting dalam pembelajaran, hal ini dikarenakan dengan memahami
materi seperti dinyatakan oleh Newton (1998: 44) “as proces, understanding makes connection between entities, knitting
them together into coherent and meaningful wholes”. Pemahaman termasuk
bagian dari ranah kognitif yang menyangkut aktivitas otak manusia khusunya
untuk peserta didik dalam membangun wawasan agar pembelajaran yang berlangsung
lebih mudah dan membantu peserta didik memahami konsep dalam pembelajaran.
Pemehaman konsep merupakan
aspek penting yang harus dikuasi siswa ketika sedang belajar. Menurut Monfort,
Brown & Pullen (2009: 11) bahwa kemampuan pemahaman konsep menjadi bagian
penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Seseorang yang memiliki
pengetahuan atau mengetahui sesuatu belum tentu memahaminya. Karena pentingnya
kemampuan pemahaman konsep inilah maka kemampuan pemahaman konsep yang benar
diberikan kepada siswa sejak sekolah dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar