Motivasi
adalah kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
mempunyai inisiatif untuk melakukan sesuatu dan berperilaku tertentu. Akar
permasalahannya adalah kebutuhan. Kebutuhan adalah kondisi yang dialami
seseorang berkaitan dengan kelangkaan/ ketidakcukupan/ ketidaklengkapan tentang
sesuatu pada situasi/saat tertentu. Tujuan adalah kondisi ideal yang diinginkan
yang akan memberikan manfaat untuk memuaskan
kebutuhan. Kebutuhan dan
tujuan merupakan dua hal yang penting yang bisa memotivasi seseorang.
Individu/orang tidak akan memiliki kebutuhan ketika tidak ada tujuan yang ingin
dicapai dan tujuan tidak akan memotivasi orang ketika orang tidak melihat ada
kebutuhan untuk mencapai hal tersebut. (Uno, 2007:1)
Motivasi belajar menurut Wingkel adalah daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati (Wingkel, 2004:27). Belajar menurut Witherington (2003:10)
adalah suatu perubahan pada kepribadian, yaitu pada
adanya pola sambutan baru yang dapat berupa suatu pengertian.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan
tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi
sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan
faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor
tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan
untuk mel;akukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa – siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil;
(2) adanya dorongan dan kebutuhan belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita
masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang
menarik dalambelajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2007:23).
Dalam kaitannya dengan pengertian belajar maka motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar mengajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar untuk
mencapai suatu tujuan belajar.
Sardirman
(2016: 86) mengatakan
bahwa motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni motivasi yang
berasal dalam pribadi sesorang yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik yang berasal dari luar diri seseorang.
1) Motivasi
Intrinsik
Motivasi
interinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik bila tujuannya inheren dengan
situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan peserta didik untuk
menguasai nilai-nilai yang terkandung didalam mata pelajaran itu. Peserta didik
termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang
terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin
mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah, dan sebagainya.
2) Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan
dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila peserta didik
menempatkan tujuan belajarnya diluar-luar faktor situasi belajar. Peserta didik
belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang
dipelajarinya, misalnya untuk mencapai angka tertinggi, diploma, gelar
kehormatan, dan sebagainya.
Berdasarkan
teori di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi sesorang dipengaruhi 2 hal,
yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan luar siswa
(eksternal). Motivasi tersebut sangat berpengaruh terhadap sesorang untuk
melakukan sesuatu.
Sardiman
(2016: 83) mengatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun
menghadapi tugas
b. Ulet
menghadapi kesulitan
c. Menunjukkan
minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Tidak
mudah melepas hal yang diyakini itu
e. Cepat
bosan dengan tugas yang rutin
f. Dapat
mempertahankan pendapatnya
g. Lebih
senang bekerja mandiri
h. Senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Dalam
penelitian ini ciri-ciri motivasi yang dijadikan sebagai indikator dalam
penelitian untuk mengukur motivasi belajar adalah:
a. Tekun
menghadapi tugas
b. Ulet
menghadapi kesulitan
c. Menunjukkan
minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Cepat
bosan dengan tugas yang rutin
e. Lebih
senang bekerja mandiri
Menurut
Hamalik (2008), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang tumbuh
dalam diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan yang
diinginkan. Artinya motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan). Motivasi ada tiga unsur yang berkaitan, yaitu sebagai berikut.
a. Motivasi
dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
Perubahan-perubahan
dalam motivasi timbul dari perubahan- perubahan tertentu di dalam sistem neuropisiologis
dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem
pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak
diketahui.
b. Motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal).
Mula-mula
merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi
ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin
juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam
suatu diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan
maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar dan cepat keluar.
c. Motivasi
ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pribadi
yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan.
Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah
mencapai tujuan, misalnya si A ingin mendapat hadiah maka ia akan belajar,
bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes. Oleh sebab itulah mengapa setiap
manusia membutuhkan motivasi khususnya dalam kehidupan
Djaali (2012: 109) mengemukakkan siswa
yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas
hasil-hasilnya; 2) memilih tujuan yang realitas tetapi menantang dari tujuan
yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya; 3) mencari situasi
dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera; 4) senang bekerja sendiri dan bersaing
untuk mengingguli orang lain; 5) tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan
imbalan melainkan mencari lambang prestasi, suatu ukuran keberhasialan. Siswa
yang mempunyai karakteristik seperti diatas, maka sudah mempunyai potensi untuk
memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Ciri-ciri motivasi di atas dapat
mengetahui atau dijadikan indikator siswa yang mempunyai motivasi belajar yang
tinggi
Yusuf
(2009: 23), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
a. Faktor
Internal
Faktor internal meliputi:
1) Faktor
Fisik
Faktor
fisik meliputi nutrisi (gisi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama
panca indera).
2) Faktor
Psikologis
Faktor
psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat
aktivitas belajar pada siswa.
b. Faktor
Eksternal (yang berasal dari lingkungan)
1) Faktor
Non-Sosial
Faktor
non-sosial meliputi keadaan udara (cuaca panas ataudingin), waktu (pagi, siang,
malam), tempat (sepi, bising, ataukualitas sekolah tempat belajar), sarana dan
prasarana ataufasilitas belajar.
2) Faktor
Sosial
Faktor
sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orangtua), baik yang hadir
secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses belajar akan
berlangsung dengan baik,apabila guru mengajar dengan cara menyenangkan, seprti bersikap
ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Pada saat di rumah siswa tetap mendapat perhatian
orang tua, baikmaterial dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar guna
membantu dan mempermudah siswa belajar di rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar