Rabu, 25 Maret 2020

Metode Problem Solving (skripsi dan tesis)

Titik berat dalam metode problem solving adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional. Sejalan dengan pendapat tersebut Gulo (2006:111) mengatakan bahwa metode problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberi penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar. Dengan demikian problem solving sesuai dengan tiga tujuan belajar. Menurut Sudjana (2006) menyatakan bahwa belajar dapat dilihat dari tiga sudut pandang: (1) belajar sebagai proses; (2) belajar sebagai hasil; (3) belajar sebagai fungsi. Ketiga sudut pandang ini penting bagi guru. Belajar sebagai hasil dijadikan dasar dalam menyusun deskripsi hasil belajar. Hamalik (2008) menyatakan prestasi adalah hal-hal yang telah dicapai oleh seseorang.
Ditilik konsep dasarnya, model Problem Solving (PS) tersebutmerupakan strategi pembelajaran yang mengacu kepada pendekatan heuristik, dengan konsep bahwa mengajar adalah upaya guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang dapat mengoptimalkan kegaiatan belajar bagi peserta didik (Gulo 2002). Tugas guru lebih sebagai fasilitator dan motivator belajar bagi peserta didiknya.
Guilford (dalam Baer 1997) menyatakan bahwa kemampuan berpikir divergen seseorang antara lain dapat diketahui dari kemampuannya memecahkan suatu masalah dengan berbagai cara, mampu memberikan berbagai alternatif pemecahan atas sebuah masalah dan kemampuan mengemukakan berbagai gagasan baru, dengan cara-cara baru yang tidak lazim dilakukan oleh orang lain dan berpikir konvergen adalah kemampuan memberikan sebuah alternatif jawaban secara tepat.
Oleh karena itu, berpikir divergen potensial sebagai “pemandu” dalam pengembangan kreativitas peserta didik. Baer (1997) menyatakan bahwa komponen-komponen berpikir divergen sama persis dengan karakteristik kreativitas. Fluency merujuk pada kelancaran seseorang dalam mengemukakan gagasan yang berbeda dari pendapat orang lain. Flexibility berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam mengemukakan berbagai variasi gagasan baru. Originality menunjukkan bagaimana kemurnian gagasan-gagasan yang dikemukakan seseorang. Elaboration merujuk pada kemampuan seseorang dalam menjelaskan secara detail atas gagasan yang dikemukakan (lihat Munandar dalam Hawadi, dkk. 2001)

Tidak ada komentar: