Sistem
CTL menurut Kesuma (2010 :59) mencakup 7 komponen yaitu:
a. Konstruktivisme. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
b.
Inkuiri.
Komponen kedua dalam CTL adalah inkuiri, artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan
penemuan melalui
proses berfikir secara sistematis.
c. Bertanya (questioning). Belajar pada hakekatnya adalah bertanya. Proses pembelajaran CTL guru tidak menyampaikan materi begitu saja, akan tetapi memancing
agar siswa dapat
menemukan sendiri sehingga peran bertanya sangat penting. Melalui pertanyaan, guru
dapat membimbing
dan mengarahkan siswa
untuk menemukan setiap
materi.
d. Komunitas belajar (learning community).
Konsep
komunitas belajar (learning community) dalam CTL
menyarankan agar hasil
pembelajaran
diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. 5) Pemodelan (modeling). Pemodelan (modeling)
adalah proses
pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu
sebagai contoh yang dapat ditiru
oleh
setiap siswa.
e. Refleksi (reflection). Merupakan cara berfikir tentang apa yang sudah dilakukan di
masa lalu.
f.
Penilaian nyata (authentic assessment) adalah proses
pembelajaran
konvensional yang
sering
dilakukan guru, biasanya ditekankan
pada aspek intelektual sehingga alat evaluasi dapat digunakan terbatas pada
penggunaan tes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar