Menurut Wina Sanjaya (2006 : 244), karakteristik
strategi pembelajaran kooperatif dijelaskan di bawah ini.
1)
Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Semua
anggota tim (anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
keberhasilan tim
Setiap
kelompok bersifat heterogen. Artinya, kelompok terdiri atas anggota yang
memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin, dan latar belakang sosial yang
berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling
memberikan pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga diharapkan setiap
anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok.
2)
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Sebagaimana
pada umumnya, manajemen mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan,
fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam
pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara
efektif, misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya,
apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan itu dan lain sebagainya. Fungsi
pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan
termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap
anggota kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap
anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif
perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
3)
Kemauan untuk Bekerja Sama
Keberhasilan
pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh
sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif.
Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab
masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya,
yang pintar perlu membantu yang kurang pintar.
4)
Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan
untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan
yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu
didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggora
lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapar menyampaikan ide, mengemukakan
pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar