Indikator pemahaman dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Siswa dikatakan memahami jika siswa
sudah sesuai dengan indikator pemahaman
itu
sendiri.
Anderson dan
Krathwohl (2010: 106-114) mengungkapkan
bahwa proses-proses kognitif dalam kategori pemahaman
meliputi menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan. Dari tingkatan proses kognitif kategori pemahaman tersebut dapat diketahui bahwa indikator
pemahaman sebagai berikut.
1)
Menafsirkan
Siswa dikatakan dapat memahami jika mereka dapat menafsirkan atau
mengubah suatu informasi dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya, dalam
pembelajaran
IPS
siswa
diminta untuk
menuliskan
kembali peristiwa
Proklamasi menurut bahasanya sendiri. Kata lain
dari menafsirkan
adalah menerjemahkan, memparafrasekan,
menggambarkan, dan mengklasifikasikan.
2)
Mencontohkan
Siswa dikatakan dapat mencontohkan
jika mereka dapat memberikan
contoh
tentang suatu konsep
atau prinsip umum. Siswa menggunakan
persamaan
ciri-ciri
untuk menyebutkan contoh dari
suatu konsep. Kata lain dari mencontohkan adalah mengilustrasikan.
3)
Mengklasifikasikan
Siswa dikatakan dapat mengklasifikasikan jika mereka dapat mengetahui
bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu. Siswa harus dapat mendeteksi ciri- ciri
atau pola yang sesuai dengan contoh, konsep atau suatu prinsip tersebut.
Mengklasifikasikan merupakan proses yang
mengikuti proses mencontohkan. Jika mencontohkan dimulai dengan
suatu
konsep
dengan ciri-ciri
tertentu kemudian
dicari contohnya, akan tetapi mengklasifikasikan dimulai
dari contoh-contoh yang
kemudian ditemukan konsep atau prinsip dari contoh tersebut.
4)
Merangkum
Siswa dikatakan dapat merangkum jika mereka dapat mengemukakan suatu kalimat yang merepresentasikan informasi
yang diterima atau mengabstraksi
sebuah
tema. Misalnya, siswa diberikan suatu peristiwa dalam gambar-gambar kemudian
diminta untuk
menuliskan
rangkuman
dari
peristiwa tersebut. Contoh
lain misalnya siswa disediakan sebuah teks
dan diminta untuk
menentukan
judul atau tema dati teks tersebut. Kata lain dari merangkum adalah menggeneralisasi dan
mengabstraksi.
5)
Menyimpulkan
Siswa dikatakan dapat
menyimpulkan jika mereka dapat menemukan
pola dalam sejumlah contoh. Siswa mengabstraksi sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh dengan mengamati ciri-ciri setiap contoh tersebut kemudian menarik
hubungan di antara ciri-ciri tersebut. Kata lain dari menyimpulkan adalah memprediksi. Dari pola yang ada siswa dapat menyimpulkan
atau memprediksi suatu konsep atau prinsip.
6)
Membandingkan
Siswa dikatakan dapat membandingkan
jika mereka dapat mendeteksi
persamaan
dan perbedaan antara dua atau lebih
objek, peristiwa, ide, masalah, atau
situasi, misalnya
menentukan bagaimana suatu peristiwa pada
masa lalu
dibandingkan
dengan suatu peristiwa pada masa sekarang. Kata lain dari membandingkan adalah memetakan dan
mencocokkan.
7)
Menjelaskan
Siswa dikatakan dapat menjelaskan adalah jika mereka dapat membuat dan menggunakan konsep
sebab akibat dalam sebuah sistem. Misalnya,
siswa
diminta menemukan sebab
akibat dari suatu peristiwa
sejarah. Siswa harus bisa mencari
sebab akibat dari
peristiwa tersebut untuk dapat menjelaskan dengan baik. Kata lain
dari menjelaskan adalah membuat model.
Susanto (2016: 7-8)
mengungkapkan bahwa
pemahaman dapat dikategorikan dalam beberapa aspek
dengan kriteria sebagai berikut.
a)
Pemahaman merupakan kemampuan
untuk menerangkan
dan
menginterpretasikan sesuatu. Ini
berarti bahwa
seseorang bisa menginterpretasi
dan menerangkan sesuatu yang
telah
diterimanya sesuai
dengan kondisi
di sekitarnya
dan menghubungkannya dengan kondisi yang saat ini dan
masa mendatang.
b)
Pemahaman bukan sekedar mengetahui, pemahaman tidak hanya
sebatas mengingat kembali pengalaman dan
memproduksi apa
yang
pernah dipelajari. Seseorang dikatakan paham jika ia
mampu memberikan gambaran, contoh, dan
penjelasan yang lebih luas.
c)
Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui karena pemahaman melibatkan
proses mental yang
dinamis. Dengan pemahaman, ia
dapat menguraikan
dan menjelaskan dengan
lebih kreatif dan
dapat
memberikan contoh
secara luas
sesuai kondisi saat ini.
d)
Pemahaman merupakan proses bertahap yang masing-masing mempunyai
kemampuan
tersendiri.
Dari penjelasan tentang kegiatan dalam
tingkat
pemahaman dan
kriteria
aspek pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator pemahaman yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan, menggunakan sebuah konsep sebab akibat dari suatu peristiwa.
2) Menafsirkan, atau mengungkapkan kembali sebuah konsep.
3) Merangkum, peristiwa atau gejala-gelaja tertentu.
4) Menyimpulkan, sebab
akibat suatu hal.
5) Membandingkan, peristiwa
di masa lalu dengan kondisi sekarang.
6) Mengklasifikasikan, hal-hal sesuai dengan karakteristiknya.
7) Mencontohkan, dengan memberikan contoh dan
non
contoh dari suatu konsep.
Dengan demikian, indikator pembelajaran yang dirumuskan peneliti dalam
pembelajaran pada kelas
disesuaikan dengan
indikator pemahaman
tersebut. Indikator kemudian dituangkan ke dalam butir-butir soal
sesuai dengan materi yang
diajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar