Minggu, 15 Maret 2020

Hubungan Kontrol diri terhadap Pengelolaan Keuangan (skripsi dan tesis)

Pengaruh pengontrolan diri dalam manajemen keuangan pribadi sangatlah penting. Dengan melakukan kontrol diri, maka pribadi akan memiliki sikap bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Kontrol diri merupakan keseluruhan kemampuan diri untuk mengendalikan diri pribadinya. Ada empat bidang kontrol diri yaitu Kognitif, Impulse ( Dorongan ), Emosi dan Kinerja. Menurut Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang  
1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Tentukan harta produktif yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan harta yang dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti, jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi pengeluaran print di rental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda upayakan untuk miliki dengan cara membeli pada saat anda mendapatkan  uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang benar-benar mendukung aktivitas anda. 
2. Mengatur Pengeluaran anda. Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda mengalami defisit. Usahakan dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah di pastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah terakomodir. Pelajari dan biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak dan tidak boros. 
3. Berhati-hati dengan Hutang. Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhutang, dan kapan saat yang tidak tepat tidak berhutang. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan hutang di bank sebagai mdal usaha. Pada manajemen keuangan pribadi, jika anda mengalami defisit dan memaksa anda untuk berhutang, maka usahakanlah hutang tersebut tidak terlalu besar, dan menggangu keuangan anda secara keseluruhan pada saat pengembalian hutang tersebut
. 4. Sisihkan untuk masa depan. Rencanakan masa depan anda secara sistematis. Karena dengan merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda sebagian untuk diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu melakukan investasi masa depan dalam pengelolaan keuangan, maka anda mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari masa depan yang anda inginkan. 
5. Memiliki proteksi. Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai bentuk resiko yang kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki penghasilan yang tetap, maka anda dapat membuka rekening tabungan dan menyisihkan uang anda sedikit dari pemasukan untuk ditabung sebagai anggaran proteksi pada resiko yang tidak anda harapkan. 
 Diduga seseorang yang cenderung melakukan tindakan belanja impulsif memilki kaitan dengan tindakan perencanaan keuangan. Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan. Dalam dunia nyata seseorang yang memilki kecenderungan melakukan tindakan belanja impulsif diduga memiliki perencanaan keuangan yang buruk, dimana praktek manajemen keuangan masih belum diimplementasikan sepenuhnya dalam kehidupan

Tidak ada komentar: