Financial Indicators dapat dikatakan sebagagai indikator kinerja keuangan
perusahaan merupakan hasil atau kondisi keuangan suatu perusahaan maupun
kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan untuk suatu periode tertentu yang
disajikan di dalam laporan keuangan perusahaan (Jiming dan Wei Wei, 2011).
Menurut teori manajemen keuangan financial indicators dapat menggabungakan
aset dan kewajiban melalui laporan laba rugi dan arus kas selain itu dapat
menghilangkan efek skala perusahaan dan perbedaan industri pada penelitian
Jiming dan Wei Wei, 2011 menggunakan indikator yaitu:
1. Indikator solvabilitas meliputi solvabilitas jangka panjang dan solvabilitas
jangka pendek indikator tersebut untuk mengkur keadaan perusahaan yang
meliputi rasio likuiditas, current rasio, quick rasio, cash to current liability ratio,
equity rario, debt asset rasio, debt equity ratio, agregat dan penutupan bunga.
2. Indikator profitabilitas merupakan sebagai pusat dari sistem keuangan. Indikator
profitabilitas dapat mencerminkan profitabilitas perusahaan meliputi laba kotor
bisnis utama, laba bersih dari bisnis utama, ratio of return on total assets, total
accruals to total assets dan rate of return.
3. Indikator kapasitas operasi mencerminkan efisiensi operasional perusahaan
meliputi perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran total aset.
4. Indikator pertumbuhan mencerminkan tingkat pertumbuhan pendapatan bisnis
utama tingkat pertumbuhan laba operasi, tingkat pertumbuhan laba bersih,
tingkat pertumbuhan total aset dan tingkat pertumbuhan bersih aset.
5. Indikator arus kas mencerminkan peran arus kas meliputi tingkat penjualan
tunai, arus kas bersih, dari aktivitas operasi setiap saham dan arus kas masuk
dan keluar dari aktivitas operasi.
Indikator keuangan yang disebutkan diatas merupakan pilihan untuk melihat
perusahaan pengalami financial distress sehingga dalam penelitain ini memilih
variabel penelitian yaitu likuiditas, leverage, operating capacity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar