Ritchie
(2003: 12) mengemukakan bahwa wisata edukasi terdiri dari dua kelompok yaitu
(1) wisata edukasi umum dan (2) wisata edukasi khusus.
1)
Wisata
edukasi umum merupakan
bentuk perjalanan
wisata di mana aspek pendidikan menjadi bagian yang penting dalam pengalaman
wisata. Peserta wisata edukasi umum biasanya adalah masyarakat umum atau
kelompok orang dewasa yang tergabung dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Termasuk
kedalam wisata edukasi jenis ini adalah wisata alam atau wisata berbasis alam dan wisata budaya.
2)
Wisata
edukasi khusus merupakan perjalanan wisata dimana pengalaman
wisata bukan merupakan
fokus utama, tetapi
hanya tujuan sekunder atau kedua. Fokus utama
adalah aspek pendidikan atau pembelajarannya.
Peserta wisata jenis biasanya adalah mahasiswa atau anak sekolah. Wisata edukasi ini meliputi sekolah pertukaran
bahasa, darmawisata, dan program pertukaran pelajar/mahasiswa.
Wisata
edukasi
diatas tetap digolongkan
sebagai wisatawan yang membawa dampak dan kebutuhan wisata yang berbeda yang
harus dipenuhi, terutama oleh industri wisata atau objek wisata yang ada. Memenuhi
kebutuhan wisata edukasi antara lain demografi wisatawan, motivasi, persepsi
dan perilaku traveling wisatawan harus diperhatikan. Hal-hal ini harus bisa dipenuhi melalui (Ritchie,
2003: 14):
-
Produk
utama dari
objek wisata edukasi
-
Struktur
pemasaran dan manajemen produk dari wisata edukasi
-
Sumber
daya wisata edukasi, baik sumber daya alamnya
maupun sumber daya manusianya
-
Keselarasan
antara objek dan program wisata edukasi dengan
tujuan wisatawan
Aspek-aspek
wisata edukasi yang perlu disediakan antara lain:
1)
Atraksi,
situs dan peristiwa yang memberikan pengalaman belajar, seperti (taman wisata atau hutan lindung, situs sejarah,
kebun binatang, lokasi penggalian arkeologi), dan sebagainya.
2)
Narasumber
ahli atau yang memiliki pengetahuan khusus yang bertanggungjawab dalam memandu perjalanan wisata sehingga wisatawan bisa memperoleh pengetahuan atau keterampilan terkait
dengan objek wisata yang dikunjungi. Narasumber
ini antara lain kurator, penerjemah, penutur cerita, dosen, dan akademisi.
3)
Perencana
dan perancang perjalanan wisata yang membantu dalam merancang
dan mengembangkan program pembelajaran edukasi bagi
wisatawan.
4)
Operator
perjalanan wisata, termasuk agen perjalanan yang berpengalaman yang memiliki
pengetahuan tentang seluk beluk lokasi wisata, pusat-pusat
pelayanan yang penting, dan juga pelayanan
pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar