Teori perilaku terencana merupakan perluasan dari teori tindakan
beralasan (theory of reasoned action) dibuat perlu oleh keterbatasan model
asli dalam menangani perilaku di mana orang tidak memiliki kendali
penuh atas kehendak. Theory of reasoned action menyatakan bahwa
intensi untuk melakukan suatu perilaku memiliki dua prediktor utama,
yaitu attitude toward the behavior dan subjective norm. Pengembangan
dari teori ini, planned behavior theory, menemukan prediktor lain yang
juga memengaruhi intensi untuk melakukan suatu perilaku dengan
memasukkan konsep perceived behavioral control. Sehingga terdapat tiga
prediktor utama yang memengaruhi intensi individu untuk melakukan
suatu perilaku, yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward the
behavior), norma subyektif tentang suatu perilaku (subjective norm), dan
persepsi tentang kontrol perilaku (perceived behavioral control) (Ajzen,
2005).
a. Sikap terhadap perilaku.
Keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral beliefs) yang kemudian
menghasilkan sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior)
adalah keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut (beliefs strength and outcome evaluation), apakah
perilaku tersebut positif atau negatif.
b. Norma Subjektif
Keyakinan normatif (normative beliefs) adalah keyakinan tentang
harapan normatif orang lain yang memotivasi seseorang untuk
memenuhi harapan tersebut (normative beliefs and motivation to
comply). Keyakinan normatif merupakan indikator yang kemudian
menghasilkan norma subjektif (subjective norms). Jadi norma subjektif
adalah persepsi seseorang tentang pengaruh sosial dalam membentuk
perilaku tertentu. Seseorang bisa terpengaruh atau tidak terpengaruh
oleh tekanan sosial.
c. Kontrol perilaku yang dipersepsikan
Keyakinan kontrol (control beliefs) yang kemudian melahirkan
kontrol perilaku yang dipersepsikan adalah keyakinan tentang
keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat perilaku yang
akan ditampilkan dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-hal yang
mendukung dan menghambat perilakunya tersebut (perceived power).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar