Selasa, 25 Februari 2020

Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item (skripsi dan tesis)

 
Derajat kesukaran item atau taraf kesulitan butir-butir item tes hasil belajar heruslah seimbang atau sedang, dalam artian tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit. Hal inilah yang membuat bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar. Untuk mengetahui tingkat kesulitan butir item tes hasil belajar dikenal dengan istilah difficulty index (angka index kesukaran item) dalam dunia evaluasi belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P (proporstion).Dalam kaitan dengan hasil analisis item dari segi derajat kesukaran, maka tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh tester adalah sbegai berikut: 1. Untuk butir-butir item yang berdasarkan hasil analisis dalam kategori baik, seyogyanya butir item tersebut segera dicatat dalam buku bank soal. 2. Untuk butir-butir item yang masuk dalam kategori terlalu sukar ada tiga kemungkinan yaitu: (1) butir item tersebut dibuang atau tidak dikelaurkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang; (2) diteliti ulang, dilacak dan ditelusuri untuk mengetahui factor kesulitan dari butir item tersebutsetelah ada perbaikan maka buitr item terdebut dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang; (3) butir item yang terlalu sukar tidak digunakan dalam tes hasil belajar tetapi dimanfaatkan untuk tes-tes yang lain seperti tes seleksi yang sifatnya ketat, dengan tujuan testee yang berkemampuan rendah akan mudah tersisihkan dari seleksi. 3. untuk butir item yang masuk dalam kategori mudah juga terdapat tiga kemungkinan yaitu: (1) buti item tersebut tidak dipakai dalam tes hasil belajar slanjutnya, (2) diteliti ulang, dilacak dan di telusuri faktornya, setelah ada perbaikan dapat dikeluarkan lagi pada tes hasil belajar berikunya untuk mengetahui derajat kesukarannya lebih baik ataukah tidak,(3) sama seperti halnya butir item yang sukar, butir item ini dapat digunakan dalam tes seleksi yang sifatnya longgar atau tes formalitas saja, tetapi tidak digunakan dalam tes hasil belajar. Kelemahan utama yang terdapat pada angka indeks kesukaran rata-rata P ialah, adanya hubungan yang terbalik antara derajat kesukaran item dengan angka indek itu sendiri. Karena makin rendah angka indeks kesukaran item yang dimiliki oleh sebutir item akan semkain tinggi derajat kesukaran item tersebut, sebaliknya semakin tinggi angka indeks kesukaran yang dimiliki oleh sebutir item, maka derajat kesukaran item tersebut semakin rendah. Jadi hubunga diantara keduanya hubungan yang berlawanan arah. Cara kedua yang dapat ditempuh dalam mencari atau menghitung angka indeks kesukaran item adalah dengan menggunakan skala kesukaran linear. Skala kesukaran linear ini disusun dengan cara mentransformasikan nilai P menjadi nilai z, dimana perubahan dari P ke z itu dilakukan dengan berkonsultasi pada tebal nilai z yang pada umumnya dilampirkan pada buku-buku statistik.

Tidak ada komentar: