Derajat kesukaran item atau taraf kesulitan butir-butir item tes hasil belajar
heruslah seimbang atau sedang, dalam artian tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
sulit. Hal inilah yang membuat bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil
belajar. Untuk mengetahui tingkat kesulitan butir item tes hasil belajar dikenal
dengan istilah difficulty index (angka index kesukaran item) dalam dunia evaluasi
belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P (proporstion).Dalam kaitan dengan hasil analisis item dari segi derajat kesukaran, maka
tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh tester adalah sbegai berikut:
1. Untuk butir-butir item yang berdasarkan hasil analisis dalam kategori
baik, seyogyanya butir item tersebut segera dicatat dalam buku bank soal.
2. Untuk butir-butir item yang masuk dalam kategori terlalu sukar ada tiga
kemungkinan yaitu: (1) butir item tersebut dibuang atau tidak dikelaurkan lagi
dalam tes hasil belajar yang akan datang; (2) diteliti ulang, dilacak dan ditelusuri
untuk mengetahui factor kesulitan dari butir item tersebutsetelah ada perbaikan
maka buitr item terdebut dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan
datang; (3) butir item yang terlalu sukar tidak digunakan dalam tes hasil belajar
tetapi dimanfaatkan untuk tes-tes yang lain seperti tes seleksi yang sifatnya ketat,
dengan tujuan testee yang berkemampuan rendah akan mudah tersisihkan dari
seleksi.
3. untuk butir item yang masuk dalam kategori mudah juga terdapat tiga
kemungkinan yaitu: (1) buti item tersebut tidak dipakai dalam tes hasil belajar
slanjutnya, (2) diteliti ulang, dilacak dan di telusuri faktornya, setelah ada
perbaikan dapat dikeluarkan lagi pada tes hasil belajar berikunya untuk
mengetahui derajat kesukarannya lebih baik ataukah tidak,(3) sama seperti halnya
butir item yang sukar, butir item ini dapat digunakan dalam tes seleksi yang
sifatnya longgar atau tes formalitas saja, tetapi tidak digunakan dalam tes hasil
belajar.
Kelemahan utama yang terdapat pada angka indeks kesukaran rata-rata P
ialah, adanya hubungan yang terbalik antara derajat kesukaran item dengan angka
indek itu sendiri. Karena makin rendah angka indeks kesukaran item yang dimiliki
oleh sebutir item akan semkain tinggi derajat kesukaran item tersebut, sebaliknya
semakin tinggi angka indeks kesukaran yang dimiliki oleh sebutir item, maka
derajat kesukaran item tersebut semakin rendah. Jadi hubunga diantara keduanya
hubungan yang berlawanan arah.
Cara kedua yang dapat ditempuh dalam mencari atau menghitung angka
indeks kesukaran item adalah dengan menggunakan skala kesukaran linear. Skala
kesukaran linear ini disusun dengan cara mentransformasikan nilai P menjadi nilai
z, dimana perubahan dari P ke z itu dilakukan dengan berkonsultasi pada tebal
nilai z yang pada umumnya dilampirkan pada buku-buku statistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar