Jumat, 28 Februari 2020

Pengertian Belajar (skripsi dan tesis)

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Hamdani, 2011: 20). Perubahan ini bersifat konstan dan berbekas. Proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses, belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyususnan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang berisikan segala aktivitas manusia baik fisik maupun psikis yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berlangsung secara terus- menerus berupa pengetahuan, kemampuan, pemahaman, kebiasaan, pengalaman, ketrampilan dan hal-hal yang baru dan bersifat konsta. Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Pada dasarnya pembelajaran yang digunakan haruslah mempunyai kreativitas tersendiri seingga peserta didik yang menjadi subjek dalam belajar menjadi lebih terpacu dan termotivasi untuk selalu ingin belajar, dalam pembelajaran harus ada kreativitas yang dimunculkan baik yang terletak pada guru dan yang dimunculkan dari peserta didik. Kreativitas siswa guru dalam akan memunculkan loyalitas guru dalam mengajar dibandingkan hanya ada keinginan untuk menyampaikan materi. Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatkan mutu pendidikan adalah faktor guru. Di tangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih banyak ditentukan, yakni pembelajaran yang baik sekaligus bernilai sebagai pemberdayaan kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability) peserta didik. Tanpa guru yang dapat dijadikan andalannya, mustahil suatu sistem pendidikan dapat mencapai hasil sebagaimana diharapakan. Maka prasyarat utama yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran ialah tersedianya guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya. Mutu pendidikan pada hakekatnya adalah bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas berlangsung dengan baik dan bermutu. 
Jadi, mutu pendidikan ditentukan di dalam kelas melalui PBM (Kunandar, 2011: 48). Beberapa ciri belajar menurut Hamdani (2011: 22) adalah sebagai berikut: 1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan . Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak ukur keberhasilan belajar. 2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. 3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. 4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Zaenal Arifin (2009: 10), mengungkapkan yakni dalam mengelola pembelajaran, pendidik lebih dituntut untuk dalam melaksanakan 4 tugas: 1) Merencanakan, keberhasilan mengajar sangat bergantung pada kemampuan pendidik dalam merencanakan yang mencakup antara lain tujuan belajar siswa, cara siswa mencapai tujuan tersebut dan sarana yang diperlukan. 2) Mengatur, tugas ini adalah mengenai apa yang mencakup rencana dan pengetahuan tentang bentuk dan macam kegiatan yang harus dilaksanakan dan bagaimana semua komponen dapat bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. 3) Mengarahkan, karena salah satu tugas pendidik adalah memberikan motivasi, mengarahkan dan memberikan inspirasi kepada siswa untuk belajar dengan adanya pengarahan yang baik. 4) Mengevaluasi, seorang guru bertugas mementau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Dari penjelasan di atas mengenai tugas guru dalam proses belajar mengajar yakni mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi dan mengevaluasi. Cara belajar yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar yang di hasilkan. Cara yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan cara yang tidak disesuaikan menyebabkan belajar kurang berhasil. Pentingnya menjaga motivasi belajar dan kebutuhan minat dan keinginannya pada proses belajar tak dapat dipungkiri, karena dengan menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar. Barang siapa yang bekerja berdasarkan motivasi yang kuat, ia tidak akan merasa lelah dan tidak cepat bosan. Oleh karena itu, guru perlu memelihara motivasi siswa dengn metode dan cara pembelajaran yang tepat sehingga proses belajar mengajar menarik, aktif, bermakna dan menyenangkan bagi siswa

Tidak ada komentar: