Rabu, 12 Februari 2020

Pengaruh Kompensasi Terhadap Keputusan Pengungkapan Kecurangan (skripsi dan tesis)

 Pengendalian internal dalam suatu organisasi tidaklah cukup efektif untuk mencegah lahirnya fraud dikarenakan banyaknya keterbatasan seperti kolusi antar pegawai, kolusi bawahan dan atasan, hingga rendahnya tingkat kesadaran manajemen terhadap apa yang sedang terjadi dalam organisaninya. Salah satu cara kecurangan itu menjadi terlihat adalah berkat pengakuan whistleblower. Berdasarkan prosocial behavior theory, seorang whistleblower memiliki maksud tertentu dalam mengungkapkan kecurangan, salah satunya untuk mendapatkan manfaat (keuntungan) untuk dirinya sendiri, seperti kompensasi baik dalam bentuk keuangan maupun non keuangan. Dikarenakan menjadi whistleblower tidaklah mudah, dimana mereka kerap mendapatkan perlakuan yang kurang bermoral seperti diteror, dikucilkan dan lain sebagainya, maka  pemberian kompensasi yang besar diharapkan mampu meningkatkan minat individu dalam mengungkapkan kecurangan. Dyah dan Setiawan, (2017) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kompensasi baik keuangan maupun non keuangan secara simultan berpengaruh terhadap pemunculan whistleblower. Pemberian kompensasi yang sudah sesuai dengan harapan pegawai dan sistem pemberian kompensasi yang sudah berjalan dengan baik, memberikan motivasi dan keberanian seseorangan untuk menjadi whistkeblower

Tidak ada komentar: