Jumat, 28 Februari 2020

Karakteristik Perkembangan Emosi (skripsi dan tesis)

Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam Syaodih (2008:2.24) perkembangan emosi anak memiliki karakteristik sebagai berikut : 
a. Emosi yang kuat Anak kecil bereakasi terhadap suatu stimulasi dengan intensitas yang sama, baik terhadap situasi yang remeh maupun yang sulit. Anak belum mampu menunjukkan reaksi emosional yang sebanding terhadap stimulasi yang dialaminya.
 b. Emosi seringkali tampak Anak-anak sering kali tidak mampu menahan emosinya, cenderung emosi anak nampak dan bahkan berlebihan. 
c. Emosi bersifat sementara Emosi anak cenderung lebih bersifat sementara, artinya dalam waktu yang relative singkat emosi anak dapat berubah dari marah kemudian tersenyum, dari ceria berubah menjadi murung. 
d. Reaksi emosi mencerminkan individualitas Semasa bayi, reakasi emosi yang ditunjukkan anak relative sama. Secara bertahap, dengan adanya pengaruh factor belajar dan lingkungan, prilaku  yang menyertai berbagai emosi anak semakin di individualisasikan. Seorang anak akan berlari keluar dari ruangan jika mereka ketekutan, sedangkan anak lainnya mungkin akan menangis atau menjerit. 
e. Emosi berubah kekuatannya Dengan meningkatnya usia, emosi anak pada usia tertentu berubah kekuatannya. Emosi anak yang tadinya kuat berubah menjadi lemah, sementara yang tadinya lemah berubah menjadi emosi yanh kuat. 
f. Emosi dapat diketahui melalui gejala prilaku Emosi yang dialami anak dapat pula dilihat dari gejala prilaku anak, seperti pemarah, melamun, gelisah, menangis, sukar berbicara atau dari tingkah laku yang gugup seperti menggigit kuku atau menghisap jempol.

Tidak ada komentar: