Jumat, 21 Februari 2020

Hubungan Sikap dengan Kesehatan Reproduksi (skripsi dan tesis)

 Manusia dilahirkan dengan sikap pandangan atau sikap perasaan tertentu, tetapi sikap terbentuk sepanjang perkembangan. Peranan sikap dalam kehidupan manusia sangat besar. Bila sudah terbentuk pada diri manusia, maka sikap itu akan turut menentukan cara tingkah lakunya terhadap objek–objek sikapnya. Adanya sikap akan menyebabkan manusia bertindak secara khas terhadap objeknya (Gerungan, 2012). Menurut Nurhakim, dkk. (2018) berdasarkan hasil penelitiannya terhadap siswa SMAN 4 Garut diketahui bahwa masih banyak sikap remaja yang tidak mendukung kesehatan reproduksi karena mereka menganggap bahwa masalah seks masih tabu atau kurang sopan untuk dibicarakan, terutama pada pada orang tua. Padahal setiap remaja bisa membicarakan hal ini dengan guru disekolah dan orangtua selama dirumah agar informasi yang didapatkan benar. Sikap yang baik (positif) akan suatu hal akan membuat seseorang tidak melakukan tindakan yang negatif yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. 
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Aritonang (2015) didapatkan hasil  bahwa seseorang yang memiliki sikap positif (baik) maka semakin negatif untuk melakukan hubungan seksual pra nikah dengan p value= 0,001, yang mana hubungan seksual pra nikah ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Hasil penelitian Fitri dan Masyudi (2017) pada remaja putri di SMA Negeri 2 Takengon didapatkan hasil p value= 0,05. Artinya, terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan kesehatan reproduksi pada remaja putri. Semakin negatif sikap remaja putri maka semakin tinggi masalah kesehatan reproduksi. 

Tidak ada komentar: