Sajiwo (2014) mengungkapkan inovasi adalah suatu proses memikirkan dan
mengimplementasikan pemikiran tersebut, sehingga menghasilkan hal baru berbentuk
produk, jasa, proses bisnis, cara baru, kebijakan, dan lain sebagainya. Purba (2009)
mengemukakan bahwa perilaku inovatif menekankan pada adanya sikap kreatif agar
terjadi proses perubahan sikap dari tradisional ke modern, atau dari sikap yang belum
maju ke sikap yang sudah maju.
Yuan dan Woodman (2010) menyatakan bahwa perilaku kerja yang inovatif
adalah keinginan anggota organisasi untuk memperkenalkan, mengajukan serta
mengaplikasikan ide-ide, produk, proses, serta prosedur baru ke dalam pekerjaannya,
unit kerja atau bahkan organisasi tempat bekerja. Jansen (2000) menyatakan bahwa
perilaku kerja inovatif biasanya terlihat untuk mencakup serangkaian luas perilaku
yang berkaitan dengan generasi ide, menciptakan dukungan bagi mereka, dan
membantu pelaksanaannya. Farr dan Ford (1990) mendefinisikan perilaku kerja
inovatif sebagai perilaku individu yang bertujuan untuk mencapai inisiasi dan
pengenalan disengaja (dalam peran kerja, kelompok atau organisasi) dan ide yang
berguna, proses, produk atau prosedur.
Kleysen dan Street (dalam Kresnandito dan Fajrianthi, 2012) mendefinisikan
perilaku inovatif sebagai keseluruhan tindakan individu yang mengarah pada
pemunculan, pengenalan, dan penerapan dari sesuatu yang baru dan menguntungkan
pada seluruh tingkat organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat
dinyatakan bahwa perilaku kerja inovatif adalah perilaku individu atau anggota
organisasi yang memperkenalkan ide-ide yang dibuatnya kepada sebuah kelompok
atau organisasi tempat mereka bekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar