Kamis, 30 Januari 2020

Pengaruh kepemimpinan melayani terhadap komitmen afektif (skripsi dan tesis)

 
 Komitmen organisasi pada karyawan salah satunya dapat tercipta oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi tersebut. Adanya sikap mendahulukan kebutuhan karyawan tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab dan respect dari karyawan kepada atasannya. Apabila karyawan merasa kebutuhannya terpenuhi maka karyawan itu akan melakukan pekerjaan sebaik mungkin sebagai bentuk tanggungjawabnya dan untuk menyenangkan hati atasannya. Selain itu sikap respect, kepatuhan dan kepercayaan terhadap pemimpin juga akan muncul untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut, dan tugas-tugas serta tujuan organisasi agar dapat berjalan efektif dan efisien. Hakikatnya hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya bersifat bimbingan, pemberian arah, pemberian perintah/intruksi, pemberian motivasi (dorongan) dan pemberian teladan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya. Para servant leader mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya diatas dirinya sendiri. Apabila kebutuhan dan kepentingan karyawan sudah terpenuhi dari pemimpinnya melalui pelayanan yang diberikan, serta pemimipin berhasil memberikan contoh teladan pada karyawannya, maka loyalitas dan komitmen organisasi mulai tertanam dari setiap karyawan pada pekerjaan dan organisasinya.
 Menurut Dennis dan Bocarnea (2005) pemimpin yang mampu memberikan contoh yang baik akan membuat karyawan lama kelamaan akan menerapkan perbuatan yang serupa. Hal ini secara tidak langsung dapat membuat karyawan merasa memiliki kesamaan nilai dengan atasan sehingga muncul komitmen afektif. Menurut Allen dan Meyer dalam Luthans (2006) komitmen afektif merupakan bentuk keterikatan karyawan dengan perusahaan karena adanya kesamaan visi dan misi. Washington (2007) mengatakan apabila karyawan telah merasa memiliki visi, misi, dan nilai yang sama dengan perusahaan maka ia enggan meninggalkan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Drury (2004) pada 207 karyawan di lima organisasi profit dan non profit di selatan AS yakni organisasi perawatan anak, yayasan komunitas, dll yang menunjukkan adanya hubungan kepemimpinan melayani terhadap komitmen organisasi. Mira dan Margaretha (2014) juga melakukan penelitian pada 50 karyawan perpustakaan pusat di 40 Universitas Kristen Maranatha yang menunjukkan bahwa kepemimpinan melayani memiliki pengaruh dan hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Goh dan Low (2014) juga menyatakan bahwa kepemimpinan melayani memiliki pengaruh positif terhadap komitmen 177 responden pada perusahaan-perusahaan di Malaysia.

Tidak ada komentar: