Kamis, 30 Januari 2020
Pengaruh Empowering leadership terhadap Innovation Culture (skripsi dan tesis)
Empowering Leadership dan Dimensi Method (Innovation Culture).
Menurut (Stempfle, 2011) budaya inovatif adalah menyatakan bahwa sejauh mana
organisasi mendorong para karyawan bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
Selain itu bagaimana organisasi menghargai tindakan pengambilan risiko oleh
karyawan dan membangkitkan ide karyawan. Menurut Dobni (2008) dan Devarajappa
dan Nagaraja (2014) budaya inovatif secara lebih luas sebagai awal mula perubahan
yang ditandai dari prinsip-prinsip manajemen tradisional, proses dan praktek atau awal
mula dari bentuk organisasi adat yang secara signifikan mengubah cara kerja
manajemen dilakukan. Kemampuan berinovasi sebuah perusahaan juga dapat
digambarkan sebagai kemampuan untuk mengembangkan inovasi terus menerus
sebagai respon terhadap perubahan lingkungan. Dari beberapa pendapat dapat ditarik
kesimpulan budaya inovatif adalah suatu sebuah proses dimana sikap atau ide kreatif
karyawan dalam suatu pekerjaannya dan mampu untuk mengambil sebuah resiko yang
bertujuan untuk memberbaiki kinerjanya.
Kepemimpinan dan budaya inovatif akan menentukan kinerja dari karyawan
secara khusus dan kinerja dari organisasi secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Srithongrung, 2011) menyimpulkan bahwa
kepemimpinan transformasional dan budaya inovatif memiliki pengaruh signfikan
terhadap kinerja karyawan. (Dobni, 2008), (Gregory, 2006) menyatakan bahwa budaya
inovatif dapat mempengaruhi kinerja manajemen, berbeda dengan (Minna et al., 2014)
menyatakan budaya inovatif tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar