Kamis, 30 Januari 2020

Dimensi Komitmen Organisasi (skripsi dan tesis)

Meyer dan Allen (dalam Luthans, 2006) mendefinisikan ada tiga dimensi komitmen organisasi yaitu: 1. Komitmen afektif (affective comitment): keterikatan emosional karyawan, dan keterlibatan dalam organisasi. Karyawan dengan komponen afektif yang tinggi memiliki  keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi karena adanya kesamaan visi dan misi dengan organisasi tersebut. 2. Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Karyawan dengan komponen continuance tinggi tetap bergabung dengan organisasi karena adanya pertimbangan tentang kerugian apabila ia meninggalkan organisasi tersebut, baik dari segi finansial, jabatan, reputasi, dll. 3. Komitmen normatif (normative commiment): Karyawan yang memiliki komitmen normatif tinggi tetap memilih menjadi anggota organisasi karena mereka merasa bahwa itu memang sesuatu yang wajib dilakukan, sesuatu yang baik dan benar. Setiap karyawan memiliki pola perilaku yang berbeda terhadap perusahaan, tergantung pada komitmen organisasi yang dimilikinya. Karyawan dengan komitmen afektif berbeda perilakunya dengan karyawan yang memiliki komitmen continuance. 
Karyawan yang dengan sukarela memiih untuk tetap menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk melakukan usaha sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi. Sebaliknya karyawan yang terpaksa menjadi anggota organisasi dan tidak tulus akan menghindari kerugian yang berdampak pada dirinya, sehingga yang terjadi adalah melakukan usaha yang tidak maksimal dan tidak sepenuh hati. Komponen normatif berkembang dari sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki karyawan. Hal tersebut akan memunculkan perasaan wajib dari karyawan untuk memberikan balasan atau timbal balik atas apa yang telah diterimanya dari organisasi tersebut. Menurut Sopiah (2008), seorang karyawan dapat memiliki komitmen terhadap organisasinya dan atau hanya pada kelompok kerjanya. Seseorang bisa saja mempunyai komitmen afektif hanya pada kelompok kerjanya, tetapi mempunyai komitmen normatif pada organisasinya. Bisa juga terjadi sebaliknya. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi karena komitmen yang muncul dari individu berbeda-beda. Komitmen karyawan dalam organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap.

Tidak ada komentar: