Senin, 16 Desember 2019

Contingent Valuation Method (CVM) (skripsi dan tesis)

 Menurut Fauzi (2006), metode CVM ini sangat tergantung pada hipotesis yang akan dibangun. Misalnya, seberapa besar biaya yang harus ditanggung, bagaimana pembayarannya, dan sebagainya. Metode CVM ini secara teknis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu teknis eksperimental melalui simulasi dan teknik survei. Metode CVM sering digunakan untuk mengukur nilai pasif sumber daya alam atau sering juga dikenal dengan nilai keberadaaan. Metode CVM pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui keinginan membayar dari masyarakat terhadap perbaikan lingkungan dan keinginan menerima kompensasi dari kerusakan lingkungan. Untuk lebih lengkapnya mengenai metode CVM akan dijelaskan pada bab berikutnya
Dilihat dari ruang lingkup penerapannya, CVM memiliki kemampuan yang besar untuk mengestimasi manfaat lingkungan dari berbagai segi. CVM pernah diterapkan pada berbagai kasus lingkungan seperti polusi udara, polusi air, kecelakaan reaktor nuklir, pemburuan binatang, kepadatan konservasi dan preservasi lahan, rekreasi, limbah beracun, populasi ikan, hujan asam, hutan, lahan basah, spesies langka dan sebagainya. DRM baru diterapkan pada kasus yang berkaitan dengan polusi. HPM telah diterapkan pada kasus-kasus seperti kualitas air, kualitas udara, ketenangan, dan perburuan hewan liar. TCM diterapkan khususnya pada kasus-kasus rekreasi dan kegiatan yang terkait. Akan tetapi, berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan terdahulu tiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Tidak ada komentar: