Rabu, 20 November 2019

Sifat dan Defenisi Penelitian Kualitatif (skripsi dan tesis)

Bagi beberapa peneliti, penelitian kualitatif terkadang sulit didefinisikan. Argumentasi yang paling banyak digunakan adalah bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak memanfaatkan angka-angka, berlawanan dengan penelitian kuantitatif. Pendapat ini tidak dapat disalahkan mengingat datadata yang diperoleh dalam penelitian kualitatif lebih bersifat kata-kata atau informasi. Namun demikian, penelitian kualitatif dapat diidentifikasi dan dipahami dengan melihat cakupan atau feature yang terdapat pada penelitian kualitatif. Flick (2007) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang diperuntukkan untuk memahami, menguraikan, dan bahkan menjelaskan fenomena sosial yang ada dengan cara-cara sebagai berikut:
  Dengan menganalisis pengalaman dari individu-individu atau kelompok (misalnya masyarakat). Pengalaman ini dapat berkaitan dengan sejarah hidup seseorang, pengetahuannya ataupun cerita yang berkaitan dengan hidupnya. 
 Dengan menganalisis interaksi dan komunikasi setiap individu atau kelompok
  Dengan menganalisis dokumendokumen (misalnya teks, gambar, film atau musik).
 Penelitian kualitatif mencoba menguraikan realita ataupun fenomena yang ada di masyarakat dari sudut pandang informan atau orang yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut (Baez, 2002; Flick, Kardorffdan Steinke, 2004; Maykut dan Morehouse, 1994). Realita atau fenomena tersebut dapat dipahami melalui pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara (termasuk wawancara mendalam), observasi (termasuk participant observation, diskusi kelompok terfokus dan analisis dokumen (Belsky, 2004; Snape dan Spencer, 2003). 
Sesungguhnya, realitas sosial yang ada di masyarakat memiliki makna sehingga penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami apa yang terjadi baik dilihat dari prosesnya maupun pola-pola makna yang terjadi di masyarakat. “The way in which people being studied understand and interpret their social reality is one of the central motifs of qualitative research” (Bryman, 1998:8). Cara peneliti memahami dan menginterpretasi realitas sosial masyarakat, komunitas atau orang merupakan tujuan utama dari penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif senantiasa melihat realitas sosial dalam konteks apa yang terjadi dan mengapa sesuatu terjadi di masyarakat. Selanjutnya, penelitian kualitatif memberikan solusi, pendekatan ataupun strategi yang dapat ditempuh berdasarkan fenomena yang sedang dipelajari atau diteliti. 
Denzin dan Lincoln (2003:3) memberikan defenisi penelitian kualitatif sebagai berikut: “Qualitative research is a situated activity that locates the observer in the world. It consists of a set of interpretive, material practices that makes the world visible. These practices... turn into a series of representation including fieldnotes, interviews, conversations, photographs, recordings and memos to the self. At this level, qualitative research involves an interpretive naturalistic approach to the world. This means that qualitative researchers study things in their nautral settings, attempting to make sense of, or to interpret, phenomena in terms of the meanings people bring to them”. Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif menempatkan peneliti atau pengamat suatu fenomena sebagai bagian yang tak terpisahkan dari fenomena tersebut. Penelitian kualitatif terdiri dari perangkat atau rangkaian kegiatan yang bersifat interpretatif yang membuat apa yang ada di dunia ini menjadi nampak. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terdiri dari catatan lapangan, wawancara, percakapan, fotografi, rekaman, dan catatan pribadi (memo). Mengingat penelitian kualitatif menerapkan pendekatan interpretasi data, maka peneliti kualitatif akan mengkaji suatu realita ataupun fenomena dalam konteks alami, memberikan makna atau menginterpretasi suatu data berdasarkan makna dari suatu studi.

Tidak ada komentar: