Rabu, 06 November 2019

ABC Inventory sistem (skripsi dan tesis)


 Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.
Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh:
1.      Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective
2.      Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.
3.      Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy (triyono, 2011)
Analisis ABC membagi persediaan yang dimiliki kedalam tiga golongan berdasarkan volume dolar tahunan. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi persediaan dari pareto. Prinsip pareto menyatakan bahwa terdapat “sedikit hal yang penting dan banyak hal yang sepele”. Tujuannya adalah membuat kebijakan persediaan yang memusatkan sumber daya pada komponen persedian penting yang sedikit dan bukan pada yang banyak tetapi sepele. Tidaklah realitis untuk memonitor persediaan yang murah dengan intensitas yang sama sebagaimana dengan persedian yang sangat mahal
            Untuk menentukan volume dolar tahunan analisis ABC, permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dihitung dan dikalikan dengan harga perunit. Barang kelas A adalah barang – barang dengan volume dolar tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin hanya mewakili sekitar 15 % dari total persediaan barang, mereka mempresentasikan 70 % hingga 80 % dari total pemakaian dolar. Kelas B adalah untuk barang-barang persediaan yang memiliki volume dolar tahunan menengah. Barang ini mempresentasikan sekitar 30 % barang persediaan dan 15 % hingga 25 % dari nilai total. Barang-barang yang memiliki volume dolar tahunan rendah adalah kelas C  yang mungkin hanya mempresentasikan 5% dari volume dolar tahunan tetapi 55 % dari total barang persediaan.
            Keuntungan dari pembagian barang persediaan kedalam tiga kelas ini memungkinkan diterapkannya kebijakan dan control untuk setiap kelas. Kebijakan yang mungkin didasarkan pada analisis ABC meliputi hal berikut :
  1. Pembelian sumber daya yang dibelajakan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A dibanding barang C.
  2. Barang A, tidak seperti barang B & C, perlu memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat, mungkin mereka dapat diletakan pada tempat yang lebih aman dan mungkin akurasi catatan persediaan untuk barang A harus lebih sering diverifikasi.
  3. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya disbanding dengan prediksi barang B & C (Heizer & Render, 2005).

Tidak ada komentar: