Teknologi Informasi (information technology) yang lebih poluler
disebut TI, IT ataupun infotech. Berbagai macam definisi tentang informasi
berikut diberikan dengan maksud dapat memberikan gambaran lebih lanjut
tentang teknologi informasi. (Haag dan keen, 1996) teknologi informasi
merupakan seperangkat alat yang dapat membantu seseorang dalam bekerja
dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan data informasi. (Martin, 1999) teknologi informasi tidak
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak)
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan suatu informasi.
Menurut (William dan Sawyer , 2009) teknologi informasi merupakan suatu
teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi yang mempunyai kecepatan tinggi membawa data, suara, dan
video. Maka dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi baik secara implisit maupun ekplisit tidak sekedar
berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi,
dengan kata lain teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi.
Sistem teknologi informasi adalah suatu yang terbentuk sehubungan
dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi
pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal bersifat fisik saja (komputer
dan printer), tetapi juga mencakup hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu
software, dan yang terpenting lagi adalah sumber daya manusia sebagai
pengguna dan pelaku. (Triwahyuni, 2013).
Peranan teknologi informasi pada saat ini tidak hanya diperuntukkan
untuk organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perorangan atau individu.
Bagi suatu organisasi atau institusi teknologi informasi dapat juga
digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Teknologi informasi
yang handal dapat meningkatkan kinerja individual dan dapat digunakan
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi. Perubahan sistem penerapan teknologi
informasi dalam suatu institusi membutuhkan tiga hal yaitu pengembangan
software, hardware dan brainware atau Sumber Daya Manusia (SDM).
Penggunaan teknologi informasi diterapkan sampai ke tingkat
operasional untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja individu
dalam suatu organisasi. Sehingga teknologi informasi harus dapat diterima
dan digunakan oleh seluruh pegawai dalam suatu organisasi sehingga
investasi yang besar untuk pengadaan teknologi informasi akan diimbangi
pula dengan produktivitas yang besar pula.
Persaingan bisnis yang semakin meningkat dewasa ini seiring
dengan perkembangan zaman ,menyebabkan banyak perusahaan dihadapkan
pada suatu keadaan dimana harus dapat mengatasi masalah yang dihadapi
dengan cepat. Perusahaan dituntut selalu meningkatkan kinerja usahanya
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sumber daya yang dimiliki
semaksimal mungkin, agar dapat unggul dalam persaingan yang terjadi.
Untuk dapat menghadapi perkembangan informasi yang semakin cepat serta
dinamis ini maka diperlukan teknologi informasi, karena dapat memberikan
suatu informasi yang akurat, tepat waktu dan berguna bagi manajerial
perusahaan. Saat ini perusahaan lebih cenderung memakai sistem
pemrosesan informasi berbasis komputer karena selain memberikan
kemudahan bagi penggunanya juga dapat memberikan informasi dengan
cepat, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji kebenarnnya. (Adjeng, 2012). Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu organisasi
atau instansi secara umum dimanfaatkan untuk mengolah suatu data,
memproses, menyimpan, mendapatkan, menampilkan, dan mengirimkan
dalam berbagai bentuk dan cara, guna menghasilkan informasi yang dapat
bermanfaat bagi pengunanya. Perusahaan diharapkan dapat memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya guna menghadapi persaingan ketat dunia
bisnis demi kelangsungan perusahaan. Informasi yang telah diperoleh
diharapkan dapat membantu pihak yang mempunyai kepentingan dalam
mengidentifikasikan suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasinya, sehingga informasi yang didapat harus informasi yang
benar-benar berkualitasmaksudnya informasi yang akurat, tepat waktu dan
relevan. Akurat berarti bebas dari kesalahan.
Kinerja sistem keuangan berbasis teknologi informasi , banyak
faktor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah factor motivasi dan
kompetensi sumber daya manusia.
Enceng, Liestodono dan Purwaningdyah,
(2008) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, sehingga ia
dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya untuk mencapai suatu tujuan. Kompetensi dapat
memperdalam dan memperluas dalam pekerjaan, semakin sering seseorang
melakukan pekerjaan yang serupa, maka semakin terampil dan semakin
cepat ia dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kompetensi seseorang
menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang perlu dilakukan seseorang dan
dapat memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaan. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja suatu sistem. Seorang
yang mempunya kompetensi seperti ketrampilan, pengetahuan, serta
kemampuan yang tinggi terhadap sistem akan dapat menghasilkan kerja
sistem yang dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar