Selasa, 08 Oktober 2019

Pengaruh self-efficacy dan motivasi kerja pada kepuasan kerja. (skripsi dan tesis)


 Bandura (dalam Betz , 2004) menyatakan bahwa self-efficacy adalah suatu keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk bereaksi terhadap situasi tertentu. Karyawan yang memiliki self-efficacy tinggi dan percaya bahwa mereka dapat memenuhi tujuan akan lebih besar kemungkinannya untuk bekerja lebih keras guna mencapai tujuan yang ditetapkan serta menunjukkan prestasi kerja yang lebih tinggi. Sementara itu, karyawan dengan self-efficacy yang rendah akan lebih mudah putus asa dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki selfefficacy tinggi akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Lau (2012), dalam penelitiannya terhadap 224 mahasiswa di sebuah Universitas di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa self-efficacy berhubungan positif dengan kepuasan kerja. Maka, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi self-efficacy seseorang, semakin tinggi kepuasan kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah self-efficacy seseorang, maka tingkat kepuasan kerjanya juga semakin rendah. Penelitian lain juga menyatakan bahwa self-efficacy berpengaruh positif pada kepuasan kerja, seperti yang dilakukan oleh Samuel (2013). Dijelaskan bahwa pada dasarnya, self efficacy melekat pada setiap individu, namun pengembangannya sedikit banyak ikut ditentukan oleh dukungan pihak manajemen. Lodjo (2013), dalam penelitiannya terhadap 127 karyawan PT. PLN Suluttenggo menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan sangatlah penting, karena kepuasan kerja berdampak pada tingkat produktivitas kerja. Semakin mampu dan yakin seseorang dalam mengerjakan tugasnya (semakin tinggi self- efficacy), semakin tinggi pula kepuasan kerjanya

Tidak ada komentar: