Kamis, 05 September 2019

Perwatakan (skripsi dan tesis)

 Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 2000:165), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan meliputi suatu tokoh yang ada dalam cerita novel. Tokoh dalam cerita novel memiliki perwatakan yang berbeda-beda. Perwatakan tersebut dapat memberikan keunikan dalam sebuah cerita. Keunikan tersebut dapat berupa permasalahan antar tokoh yang kemudian menimbulkan suatu jalan cerita yang menarik dalam sebuah novel. Perwatakan (character) menyarankan pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh cerita yang ditampilkan dan sebagai sikap, ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut (Stanton via Nurgiyantoro, 2000 : 165). Suatu peristiwa dalam novel terjadi karena aksi atau tokoh-tokohnya. Tokoh menunjukkan pada orangnya atau pelaku cerita. 
Tokoh cerita menurut Abrams via Nurgiyantoro (2000 : 165-166) adalah orangorang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan apa yang disebutkan dalam tindakan. Berdasarkan wataknya dikenal tokoh sederhana dan kompleks (Sayuti, 2000). Tokoh sederhana adalah tokoh yang kurang mewakili keutuhan personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu sisi karakternya saja. Sementara tokoh  kompleks, sebaliknya lebih menggambarkan keutuhan personalitas manusia, yang memiliki sisi baik dan buruk secara dinamis. Sayuti (2000: 74) meninjau dari keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan. Biasanya tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam peristiwa dalam cerita. Peristiwa itu menyebabkan terjadinya perubahan sikap dalam diri tokoh dan perubahan pandangan kita sebagai pembaca terhadap tokoh tersebut. 
Tokoh sentral karya fiksi dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu (1) tokoh itu yang paling terlibat dengan tema, (2) tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, (3) tokoh itu yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan. Tokoh cerita dilengkapi dengan karakteristik dan watak tertentu. Watak adalah kualitas tokoh yang meliputi kualitas nalar dan jiwa yang membedakannya dengan tokoh cerita lain. Perbedaan watak dan kejiwaan setiap para tokoh itulah yang menyebabkan pertentangan atau benturan keinginan yang menyebabkan terjadinya konflik

Tidak ada komentar: