Selasa, 17 September 2019

Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Pemberdayaan Psikologis (skripsi dan tesis)

 Hall (2008) berpendapat bahwa sistem pengukuran kinerja yang komprehensif memberikan informasi kinerja yang diperlukan manajer SBU untuk mengembangkan tingkat yang lebih tinggi dari pemberdayaan psikologis. Sistem pengukuran kinerja yang kurang komprehensif memberikan informasi kinerja yang tidak memadai, dan dengan demikian kemungkinan untuk membatasi pengembangan manajer SBU terhadap pemberdayaan psikologis, (Hall, 2008, p.146). Sistem pengukuran kinerja diharapkan bisa meningkatkan persepsi manajer atas setiap dimensi dalam pemberdayaan psikologis dalam hal ini adalah meaning, competence, self determination dan impact (Spreitzer,1996). Marginson, McAulay and Roush (2011) memberikan bukti kontribusi yang menunjukkan sifat dan tingkat efek psikologis yang positif dihasilkan oleh ukuran kinerja. Efek psikologis yang positif timbul dari pemanfaatan interaktif nonkeuangan. PMS diharapkan dapat meningkatkan persepsi manajer dari masingmasing dimensi pemberdayaan psikologis. PMS dapat membuat pekerjaan individu lebih bermakna karena sistem pengukuran kinerja dapat memberikan informasi yang lebih komprehensip (Zhang, Bartol, 2010, p.108), kemudian memeriksa pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap motivasi intrinsik dan keterlibatan proses. Tanpa informasi kinerja yang komprehensif, manajer cenderung tidak memahami sepenuhnya operasional dari sebuah unit kerja atau organisasi secara keseluruhan. Hal ini menciptakan perasaan tidak mampu memberikan pengaruh pada wilayah pekerjaan mereka. 10 Penelitian sebelumnya memperlihatkan adanya hubungan positif antara informasi kinerja dan pemberdayan psikologis secara keseluruhan (Spreitzer, 1997)

Tidak ada komentar: